CIREBON, SC- Bupati Cirebon, H Imron mempertanyakan sumber data yang digunakan Kementerian Sosial (Kemensos) dalam merilis lonjakan angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon. Pasalnya, lonjakan angka kemiskinan tersebut sangat tinggi, yakni 71 persen.
“Nanti ngobrol dengan Dinsos soal data tersebut, dari mana,” ujar Imron, usai menghadiri HUT ke-76 TNI di Makodim 0620 Kabupaten Cirebon, Selasa (5/10/2021).
Menurut Imron, sepengetahuan dirinya, data angka kemiskinan Kabupaten Cirebon berdasarkan data BPS tahun kemarin, jumlahnya hanya 12 persen. Bahkan, saat rapat paripurna di DPRD Kabupaten Cirebon angkanya hanya 11,5 persen.
Dalam rapat paripurna tersebut, kata dia, pandemi Covid-19 menjadi salah satu dari beberapa faktor yang menyebabkan adanya warga miskin baru (Misbar).
“Karena yang kita tahu kan data kita 12 persenan, tapi ini kok sampai 71 persen. Tapi kalau memang datanya valid ya kita akan memperbaiki angka kemiskinan, nantinya entah dari sisi mana memperbaikinya,” kata Imron.
Karena itu, Imron meminta dinas terkait segera melakukan kroscek data tersebut. Pasalnya, data yang dirilis Kemensos berbeda jauh dengan data dari Jawa Barat dan Pemkab Cirebon sendiri.
“Saya minta kroscek data tersebut dari mana, karena datanya kok beda dengan dari Jabar dan kabupaten,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Iis Krisnandar mengaku terkejut dengan lonjakan angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon yang dirilis Kementerian Sosial (Kemensos) RI belum lama ini. Rilis dari Kemensos yang diterima Dinsos Kabupaten Cirebon per tanggal 18 September 2021 kemarin, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tembus di angka 1.653.192 jiwa.
“Ini mengagetkan kami, bahwa lonjakan angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon sampai segitu,” kata Iis Krisnandar, Senin (4/10/2021).
BACA JUGA: Angka Kemiskinan Kabupaten Cirebon Tembus 1.653.192 Jiwa
Menurut Iis, keterkejutan dirinya tersebut disebabkan karena angka kemiskinan yang dirilis Kemensos terus merangkak naik. Sebelumnya, kata Iis, angka kemiskinan atau DTKS Kabupaten Cirebon sebanyak 1 juta 48 ribu lebih. Kemudian pada bulan Agustus kemarin, Kemensos merilis DTKS Kabupaten Cirebon sebanyak 1.583.016 jiwa atau 417.401 rumah tangga. Dari angka tersebut, jika penduduk Kabupaten Cirebon sebanyak 2,2 juta jiwa, berarti prosentasenya angka kemiskinan mencapai 71 persen.
“Ternyata dalam bulan ini kita malah bertambah menjadi 1.653.192 jiwa. Awalnya kan 1 juta 48 ribu lebih, kemudian menjadi 1,5 juta lebih kemudian 1,6 juta jiwa lebih. Ini artinya kami diberi tugas untuk memverifikasi dan validasi (verval) data untuk perbaikan. Bener tidak nih, makanya nanti harus ada verval,” kata Iis. (Islah)