MASYARAKAT Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, menggelar ritual pengangkatan Buyut Kayu Perbatang Pangeran Mancur Jaya, Selasa (26/10/2021).
Tradisi tersebut selalu dilakukan masyarakat setempat, setiap tanggal 19 Rabiulawal (Maulud) penanggalan Hijriah. Masyarakat mempecayai Buyut Kayu Perbatang Pangeran Mancur Jaya yang berbentuk batang pohon sebagai benda keramat.
Juru Kunci Situs Balong Keramat Pangeran Mancur Jaya, Raden Suparja mengatakan, kegiatan itu merupakan bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar warga Desa Kertawinangun yang lebih dikenal sebagai Muludan Tuk. Menurutnya, tradisi tersebut selalu digelar tepat satu pekan setelah Pelal Ageng Muludan Kasepuhan dan Kanoman.
“Jadi sepekan setelah pelal muludan di Keraton Kasepuhan dan Kanoman tepat tanggal 19 Rabiulawal kita lakukan ritual pengangkatan Kayu Keramat Pangeran Mancur Jaya,” kata Suparja kepada Suara Cirebon.
Suparja menuturkan, ritual pengangkatan kayu keramat tidak bisa dilakukan sembarangan tetapi ada tata cara tertentu yang wajib ditaati.
“Dimuai dengan pembacaan selawat Nabi setelah dikumandangkan azan oleh seorang muazin. Kemudian tujuh orang menyelam ke dasar balong keramat untuk mengangkat kayu tersebut. Kayu berukuran panjang kurang lebih dua meter tersebut kemudian diterima oleh empat orang, lalu dimandikan dengan air kembang dan ukup kemenyan. Setelah dimandikan kayu tersebut dikafani dan disemayamkan layaknya jenazah manusia,” tuturnya.
Ia berharap, masyarakat sekitar terutama pemuda dan pemudi sebagai penerus sesepuh nanti dapat menjaga cagar budaya peninggalan nenek moyang Situs Balong Keramat Pangeran Mancur Jaya tersebut.
“Karena kalau tidak ada pelestarian dan dibiarkan, maka sejarah di masa yang akan datang akan musnah sia-sia dan jangan sampai adat istiadat punah. Mari kita jaga dan lestarikan adat desa ini bersama-sama,” tandasnya.
BACA JUGA: Muncul Batik Mande Praja Printing, Perajin Protes
Sementara itu, Camat Kedawung, Teguh Supriyadi mengaku bangga dengan situs Balong Mancur Jaya terdapat di Desa Kertawinangun yang masuk wilayahnya.
“Insyaallah kami dan pemerintah desa akan selalu mendukung dan mensupport kegiatan adat desa ini. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Raden Suparja yang sudah melestarikan tradisi adat desa ini,” kata Teguh.
Menurut Teguh, dalam kegiatan ini banyak sekali manfaat yang bisa dipetik selain sekadar melestarikan budaya tiap tahunnya.
“Selain melestarikan budaya dan adat, juga ada potensi ekonomi pada tradisi ini. Saya berharap kepada pemerintah desa dan semua masyarakat agar bisa menjaga dan melestarikan budaya kita,” pungkasnya.
Selain Camat Kedawung, turut hadir pada pengangkatan kayu keramat tersebut, perwakilan Kesultanan Kasepuhan, Kesultanan Kacirebonan, sesepuh Mertasinga, Kuwu Desa Kertawinangun dan tamu undangan lainnya. (Vicky)