CIREBON, SC- Sejumlah desa di wilayah utara Kabupaten Cirebon yang menggelar pemilihan kuwu (pilwu) serentak perlu mendapat perhatian ekstra. Pasalnya, tingkat kerawanan sejumlah desa tersebut dinilai cukup tinggi. Tidak seperti desa-desa lainnya yang ada di Kabupaten Cirebon.
Ketua FKKC Cirebon, Muali mengatakan, ada 23 desa di wilayah utara Kabupaten Cirebon yang menggelar Pilwu serentak. Ke-23 desa itu masuk ke dalam wilayah hukum (wilkum) Polres Cirebon Kota.
“Beberapa wilayah khususnya yang masuk wilkum Cirebon Kota, ada 23 desa yang tensinya sedikit beda dibandingkan dengan wilayah-wilayah yang masuk wilkum Polresta Cirebon,” kata Muali saat ditemui usai menghadiri deklarasi damai pilwu serentak di ruang Nyi Mas Gandasari, Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, Rabu (27/10/2021).
Menurut Muali, kendati jumlah desa yang masuk wilkum Polres Cirebon Kota lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah desa yang masuk wilkum Polresta Cirebon yang mencapai 112 desa, namun ia melihat kondisi yang ada menjadi beban moral tersendiri.
Hal itu, lanjut dia, lantaran dinamika yang terjadi di wilayah utara Kabupaten Cirebon lebih kencang. Hal itu dikarenakan karakter masyarakat di wilayah tersebut memang berbeda dengan desa-desa di wilayah lainnya.
“Bagaimanapun karakter wilayah tersebut berbeda dengan wilayah-wilayah lainnya. Saya tahu persis karena di wilayah tersebut lebih mengutamakan kaitan dengan harga diri keluarga,” terang Muali.
BACA JUGA: Satgas Kecamatan Tak Berwenang Eksekusi Pelanggaran Pilwu
Dijelaskan Muali, kondisi tersebut sudah ia sampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, DPRD Kabupaten Cirebon, Polres Cirebon Kota, Muspika, dan para calon kuwu di wilayah setempat. Hal itu, agar semua pihak bisa saling bersinergi memberikan pemahaman dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya pelaksanaan pesta demokrasi yang aman, damai, dan kondusif.
Begitupun dengan FKKC, Muali mengaku, akan bersilaturahmi ke semua calon kuwu untuk memberikan pemahaman dan pembekalan untuk menyukseskan pilwu di wilayah tersebut.
“Karena barometer suksesnya pilwu itu ada di Kabupaten Cirebon bagian utara. Kalau saya lihat riak-riaknya, kalau terlalu dibiarkan itu akan jadi bola panas dan bom waktu,” ungkapnya. (Islah)