CIREBON, SC- Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar seminar World Class Professor Forum, Kamis (28/10/2021).
Kegiatan yang dilangsungkan secara virtual ini bertema “Producing High Quality Educational Research Based on Local Wisdom in Asian and European Countries” (Menghasilkan Riset Pendidikan Berkualitas Tinggi Berbasis Kearifan Lokal di Negara-negara Asia dan Eropa).
Menariknya, ada 2 profesor yang menjadi pembicara dalam acara tersebut, yaitu Prof Dr Khaerul Wahidin MAg dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon dan Prof Lynn Ang PhD dari University Collage London (UCL).
Ketua panitia acara, Muhamad Azka Maulana MPSi menjelaskan, acara tersebut merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk akselerasi para dosen.
“Kegiatan ini biasa disemarakan Kemendikbud RI untuk meningkatkan jenjang karir dosen. Lalu kita coba duplikasi di UMC untuk mengembangkan dosen dapat mencapai puncak tertinggi dosen yaitu profesor,” katanya.
Acara seminar tersebut, jelas Azka, merupakan awal. Karena, setelah acara ini akan dilanjutkan dengan proses riset dari pembahasan yang dibicarakan saat seminar.
“Awalnya semiar, kemudian dilanjutkan implementasi riset. Pembicara di seminar tersebut akan menjadi pendamping dosen saat melakukan riset atau penelitian,” jelasnya.
Dalam acara tersebut, Prof Khaerul mengatakan, penelitian berbasis local wisdom telah banyak dilakukan. Bahkan, tema tersebut tidak hanya dilakukan dengan pendekatan antropologi budaya, tetapi bisa juga dilakukan dengan pendekatan keilmuan lain.
“Ini suduh sangat luas dan banyak. Bukan sesuatu yang baru. Local wisdom di Indonesia ini sangat banyak. Ada masyarakat ada, kampung adat, rumah adat, hukum adat, dan lainnya,” papar dia.
Salah satu peran dari penelitian terkait local wisdom ini, menurut Prof Khaerul, yaitu memetakan berbagai sektor pembangunan yang dilakukan pemerintah. Seperti, kearifan lokal, ekonomi kreatif, pariwisata, dan lainnya.
“Selain itu juga ada infrastruktur dan pertanian. Penelitian ini dilakukan berbasis kearifan lokal. Sehingga, penelitian terkait kearifan lokal ini dibuka secara luas,” jelas Prof Khaerul.
BACA JUGA: UMC Kembangkan Wisata Digital Trusmi dalam Program Social Project Innovillage 2021
Sementara itu, Rektor UMC, Arief Nurudin MT mengungkapkan, sejumlah dosen dilibatkan mendukung acara tersebut. Sehingga, dosen dapat berperan aktif dan mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Diharapkan dengan tema terkait penelitian berbasis lokal wisdom ini, dosen sibuk dengan penelitiannya. Karena, selama ini banyak dosen yang hanya disibukan dengan pengajaran,” ungkap rektor.
Pasalnya, lanjut dia, terkadang dosen sering lupa terkait tugasnya untuk melakukan penelitian. Untuk itu, pihaknya menggenjot sektor tersebut untuk meningkatkan peringkat dan akselerasi UMC menjadi lebih maju.
“Karena penilain perguruan tinggi itu yang terbesar dari penelitian. Penelitian itu, didesiminasi dalam proses belajar mengajar dan riset. Penelitian bahan ajar yang ter-update itu diimplementasikan terhadap pengabdian kepada masyarakat,” tandasnya. (Arif)