CIREBON, SC- Anggota Keluarga Keraton Kanoman, Ratu Mawar Kartina mengungkapkan, pihaknya menginginkan Cirebon dapat menjadi ikon destinasi wisata syariah, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia internasional.
“Kita menginginkan peningkatan wisata religi atau wisata syariah lebih optimal lagi, karena Cirebon memiliki potensi itu,” kata Ratu Mawar usai menjadi pembicara dalam Seminar Peningkatan dan Pengembangan Paradigma Keagamaan yang diadakan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam rangka memperingati diesnatalis ke-56 kampus setempat di Bangsal Keraton Kanoman, Senin (1/11/2021).
Menurut dia, selain situs, adat, dan budaya yang begitu banyak, Cirebon juga memiliki keraton. Sehingga, jika tempat-tempat tersebut dapat dikelola dengan baik dan maksimal, maka dapat menarik wisatan dan menjadikan Cirebon sebagai ikon destinasi wisata syariah.
Salah satu pihak yang harus digandeng untuk mengembangkan potensi tersebut, kata dia, adalah para akademisi, seperti dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Pasalnya, kampus ini memiliki program studi sejarah dan pariwisata syariah.
Sehingga, lanjut Ratu Mawar, dengan konsentrasi keilmuan yang dimiliki IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini dapat menggali dan mendongkrak potensi yang dimiliki Cirebon. Hal itu untuk mewujudkan keinginan tersebut, yaitu menjadikan Cirebon sebagai ikon destinasi wisata syariah.
“Banyak titik yang bisa dikunjungi. Paradigma keagamaan, keraton sebagai syiar Islam dan IAIN (Cirebon) sebagai wadah akademisi yang menjadi salah satu tempat membuat riset dan penelitian syiar Islam yang ada di Cirebon,” ujarnya.
BACA JUGA: IAIN Syekh Nurjati Dorong Cirebon Jadi Ikon Wisata Syariah
Untuk itu, kata Ratu Mawar, Keraton Kanoman pun mengapresiasi kegiatan yang diadakan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Karena, jelas dia, pada dasarnya syiar Islam di Cirebon harus diperkuat dan hal itu sudah dilakuan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
“Dalam proses perjalanannya, Keraton Kanoman membuka bagi semua lapisan masyarakat dan para akademisi untuk melakukan penelitan untuk menggali pengetahuan terkait sejarah ini. Berkaitan dengan Keraton Kanoman, ini salah satu destinasi wisata religi yang ada di Cirebon yang sudah berlangsung dan berjalan,” terangnya.
Dengan adanya Jurusan Pariwisata Syariah dan Jurusan Sejarah di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, ungkap Ratu Mawar, hal sangat memungkinkan kampus setempat dapat menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Keraton Kanoman.
BACA JUGA: Dialog Budaya Keagamaan dan Transformasi IAIN Cirebon ke UISSI, Canggih dan Moderat
Hal itu, terang dia, untuk mengimplementasikan gagasan IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk meningkatkan pariwisata syariah dan dipadukan dengan objek wisata yang ada di Cirebon.
“Mudah-mudahan semua pihak di wilayah III Cirebon dapat bersinergi dengan keraton untuk mewujudkan wisata syariah dan bisa menjadikan Cirebon sebagai ikon wisata syariah, tidak hanya nasional tapi juga internasional,” tandasnya. (Arif)