KABUPATEN CIREBON, SC- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menargetkan, pelaksanaan Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak tahun 2021 dapat digelar dengan sukses tanpa dan tidak menjadi klaster baru
penyebaran Covid-19. Terkait hal itu Pemkab Cirebon melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terus menggenjot vaksinasi prioritas di 135 desa yang akan menyelenggarakan Pilwu tahun 2021.
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, H Bambang Sumardi mengatakan, desa-desa yang akan melaksanakan Pilwu serentak memang menjadi perhatian khusus Dinkes dalam upaya pencegahan Covid-19. Pihaknya tidak ingin terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat gelaran pesta demokrasi tingkat desa tersebut.
“Upaya kita untuk pencegahan supaya jangan sampai ada lonjakan penularan (Covid-19), kita beri perhatian khusus untuk desa-desa yang mengadakan pilwu, kita genjot vaksinasi di desa-desa itu,” kata Bambang, usai meninjau vaksinasi di Puskesmas Sumber, Selasa (9/11/2021).
Target vaksinasi di desa-desa yang akan menyenggarakan Pilwu serentak tahun 2021, menurut Bambang, adalah warga yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pihaknya menargetkan, sebelum pelaksanaan Pilwu serentak pada 21 November nanti, semua warga yang masuk dalam DPT sudah selesai divaksin Covid-19.
Namun, lanjut dia, upaya menggenjot vaksinasi tersebut bukan tanpa kendala. Ia menyebutkan, fakta yang terjadi di lapangan didapati beberapa kendala. Di antaranya, masih banyak masyarakat yang belum paham tentang pentingnya vaksinasi. Seperti yang dia ketahui saat meninjau vaksinasi di desa-desa wilayah utara Kabupaten Cirebon.
“Ini yang perlu dilakukan pendekatan ke tokoh masyarakat setempat dan itu sudah kami lakukan,” kata Bambang.
Yang menjadi kendala utama, lanjut Bambang, adalah pengerahan warga untuk datang di tempat vaksinasi. Untuk upaya tersebut, pihaknya sudah menjalin koordinasi lintas sektoral, di antaranya dengan TNI dan Polri.
“Sebenarnya kita sudah dibantu oleh pihak TNI dan Polri, cuma memang perlu penekanan kembali dalam hal pengerahan sasaran,” terangnya.
Begitupun untuk target capaian vaksinasi, sambung Bambang, Dinkes Kabupaten Cirebon sudah dibantu TNI dan Polri yang turut serta menyelenggarakan vaksinasi. Sehingga, dengan adanya vaksinasi keroyokan tersebut, prosentase capaian vaksinasi umum mengalami peningkatan signifikan.
“Makanya, tadinya masih 42 persen lebih, sekarang sudah 46,49 persen. Jadi tinggal sedikit lagi untuk ke angka 50 persen,” paparnya.
Selain itu, upaya lain dalam peningkatan capaian vaksinasi ini, Dinkes Kabupaten Cirebon bersinergi dengan TNI dan Polri melakukan upaya jemput bola dengan cara mendatangi langsung ke rumah-rumah warga secara door to door. Upaya tersebut dilakukan, guna menyasar warga yang masih enggan mengikuti vaksinasi.
“Kita juga akan sisir kembali ke sekolah-sekolah, tentunya tetap bekerjasama dengan TNI Polri. Karena dari hasil rekapan, masih banyak juga anak-anak sekolah umur kelas 6 SD sampai kelas 3 SMA yang belum tervaksinasi. Mudah-mudahan target 50 persen bisa tercapai agar levelnya bisa segera turun ke level 2,” ungkap Bambang.
BACA JUGA: Deklarasi Damai Pilwu Serentak
Kendati demikian, Bambang mengakui angka capaian vaksinasi dengan sasaran lanjut usia (lansia) masih agak jauh. Kendalanya adalah karena banyak lansia yang memiliki comorbid atau penyakit bawaan. Untuk menyiasatinya, Dinkes sudah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cirebon untuk memastikan hanya lansia mandiri yang bisa disuntik vaksin Covid-19.
“Yang jelas dilihat klinisnya. Kalau klinisnya bisa mandiri ya aman. Kecuali kalau keadaan ekstrim, misalnya hipertensi 180 lebih ya jangan (divaksin, red). Kalau asma berat yang sedang kambuh, ya jangan. Beda kalau punya asma tapi tidak ada serangan, maka boleh divaksin,” ungkapnya. (Islah)