CIREBON, SC- Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan media sosial (medsos) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Jumat (3/12/2021).
Ketua tim monitoring, Zulfa Hanum mengatakan, melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin mengetahui pengelolaan medsos di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
“Itu penting bagi kami untuk memantau apa yang sudah ada di IAIN Syekh Nurjati Cirebon khususnya di media sosialnya,” kata Zulfa.
Menurut dia, pengelolaan medsos di IAIN Syekh Nurjati Cirebon sudah berjalan. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah akun medsos yang dimiliki kampus setempat.
“Ada media sosialnya dan sudah berjalan, youtube follower-nya sudah ada 9 ribu, instagram 7 ribu,” terangnya.
Untuk itu, kata Zulfa, medsos yang dimiliki kampus setempat tinggal dikuatkan dan dilengkapi saja. Terlebih, Bagian Humas dan Publikasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon diisi anak-anak muda yang memiliki banyak pemikiran kreatif.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya baru pertama kali melihat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang memiliki studio untuk menunjang pembelajaran. Yaitu hanya ada di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Hal itu, kata Zulfa, karena IAIN Syekh Nurjati Cirebon akan bertransformasi menjadi Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI).
“Ini kita pertama kali PTKIN memiliki studio. Karena IAIN Syekh Nirjati Cirebon akan menjadi kampus siber (UISSI) dan ada satu gedung khusus siber dan ini baru ada di IAIN Cirebon,” ujarnya.
Sementara itu, anggota tim monitoring, Adha Anggraeni mengungkapkan, dipilihnya IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi UISSI pasti ada hal positif yang dimiliki kampus setempat dan menjadi daya tarik.
“IAIN Cirebon sepertinya punya peran aktif yang sangat luar biasa. Sekarang kita mencari informasi hanya di satu genggaman, yaiti di HP kita,” ucapnya.
Bahkan, dia menerangkan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon memiliki Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Sehingga, studio tersebut bisa menjadi laboratorium mahasiswa dari program studi tersebut.
“Kami juga setiap tahun ada mahasiswa magang dari kampus lain. Dari temen KPI (IAIN Syekh Nurjati Cirebon) boleh nanti magang di Inspektorat Jenderal Kementerian Agama. Bisa jadi kita bisa belajar dari mereka bagaimana membuat studio ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama langsung menjajal studio yang dimiliki IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan mengunjungi gedung siber untuk Pendidikan Jarak Jauh di kampus setempat.
Kepala Bagian Humas dan Publikasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Mohamad Arifin mengatakan, pihaknya memang tengah gencar melakukan publikasi untuk membranding kampus setempat yang akan bertransformasi menjadi UISSI.
“Kami sudah memiliki akun medsos dan sekarang sudah berjalan. Kita melakukan publikasi beranding tersebut dengan berbagai perangkat yang ada, tidak hanya medsos, tapi juga dengan media partner yang bekerjasama dengan kita,” terangnya.
Selain itu, jelas Arifin, pihaknya juga menyambut baik tawaran magang untuk mahasiswa KPI IAIN Syekh Nurjati Cirebon di Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.
“Kita akan tindaklanjuti tawaran magang tersebut ke pihak-pihak terkait di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Semoga tidak hanya KPI, prodi-prodi lain pun diharapkan bisa magang juga di Inspektorat Jenderal Kementerian Agama,” tandasnya. (Arif)