CIREBON, SC- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon siap mendorong sejumlah wisata yang ada di wilayah Kecamatan Talun. Selain beberapa wisata kuliner, di wilayah Talun juga terdapat wisata religi yang harus didorong kemajuannya.
“Di Kecamatan Talun terdapat beberapa wisata kuliner. Dan wisata kuliner itu masuk ke dalam ekonomi kreatif. Tentu kita akan mendorongnya agar wisata di Kecamatan Talun lebih meningkat lagi,” kata Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, Selasa (7/12/2021).
Menurut Deni, situs makam Mbah Kuwu Sangkan di wilayah Talun juga akan didorong sebagai wisata berbasis budaya, sehingga bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat.
Kendati demikian, diakui Deni, upaya tersebut harus didukung juga dengan infrastruktur yang memadai, termasuk tersedianya lahan parkir. Sebab, untuk kenyamanan pengunjung, sebuah tempat wisata memang harus memiliki tempat parkir yang memadai.
“Kalau misalkan parkirnya susah, mereka yang akan berhenti juga terhambat, paling lewat saja. Tapi kalau parkirnya baik dan memadai pasti akan tertarik untuk berhenti,” terangnya.
BACA JUGA: Pembongkaran Pasar Jungjang Ricuh
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mohammad Luthfi mendukung Kecamatan Talun menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata di Kabupaten Cirebon. Ia meminta agar Pemkab Cirebon juga mendorong wilayah Talun menjadi kawasan ekonomi khusus pariwasata di Kabupaten Cirebon.
Luthfi menjelaskan, wilayah Kecamatan Talun dengan semua potensi dan rencana besar yang sudah disusun, sangat menjual dan layak untuk diberdayakan oleh Pemkab Cirebon. Bentuk penguatannya nanti, dari sisi regulasinya tentu harus berpihak pada pengembangan pariwisata di kecamatan tersebut.
“Jalan Kedawung-Warungasem, Soekarno-Hatta dan Cakrabuana harus ditingkatkan, karena sebagai akses masuk utama masyarakat dan wisatawan masuk ke Talun,” kata Luthfi.
Kemudian, kata dia, revitalisasi destinasi yang harus dilakukan adalah dengan menyiapkan jalan Soekarno-Hatta sebagai poros atau jalan utama wisata di Talun. Namun, konsep dari pihak Kecamatan Talun harus matang dan disinkronkan terlebih dahulu dengan Pemkab Cirebon.
“Terkait dengan wisata religi Makam Mbah Kuwu Sangkan juga sangat menjual. Tetapi kalau aksesibilitasnya tidak baik, tentu tidak akan mendukung untuk berkembang,” paparnya.
BACA JUGA: Izin Banguan Gedung Bakal Disederhanakan, Bupati Cirebon: Jangan Sampai Hilangkan Potensi PAD
Sementara soal Rencana Induk Pariwisata Daerah (Ripda) Kabupaten Cirebon, Luthfi menyampaikan, dari semua kawasan yang layak untuk didorong baik di level Jawa Barat maupun nasional memang tidak banyak, seperti Trusmi dan Makam Sunan Gunungjati. Tapi beberapa kawasan yang layak didorong tersebut harus dikelola dengan baik. Harus ada akses jalan yang tembus untuk kedua wisata tersebut. (Islah)