KABUPATEN CIREBON, SC- Sebanyak 400 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika (Lapasustik) Kelas IIA Gintung Cirebon menjalani pemeriksaan skrining HIV/AIDS yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon di lapas setempat, Kamis (9/12/2021).
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Bambang Sumardi, mengatakan, warga binaan merupakan populasi kunci yang perlu diperhatikan dalam hal transmisi HIV/AIDS. Karena itulah, pihaknya memprioritaskan pemeriksaan skrining terhadap warga binaan Lapas tersebut.
“Kita tahu bahwa risiko tinggi dari penyebaran AIDS ini salah satunya adalah populasi yang ada di lapas, ini akibat penggunaan jarum suntik dan lainnya,” kata Bambang.
Menurut Bambang, dalam mengatasi persoalan HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon, pihaknya sudah menyiapkan 60 puskesmas dan 10 rumah sakit (RS), termasuk klinik lapas itu sendiri. Dimana, klinik lapas tersebut sudah bisa melakukan terapi pengobatan HIV/AIDS.
Karena itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu memeriksakan diri ke sejumlah layanan kesehatan tersebut, karena sasaran HIV/AIDS bukan hanya warga binaan.
“Jadi semua masyarakat yang mempunyai risiko tinggi itu bisa mengakses pelayanan HIV/AIDS di seluruh puskesmas dan RS serta klinik di sini,” terang Bambang.
Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi penularan HIV/AIDS dibutuhkan peran dari semua pihak, termasuk pegiat HIV/AIDS dalam hal edukasi dan sosialisasi. Keterlibatan semua pihak sangat diperlukan untuk menekan penularan HIV/AIDS.
Dari data yang dimiliki Dinkes Kabupaten Cirebon, kata dia, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon sampai bulan Oktober 2021 terdapat penambahan kasus sebanyak 181 kasus. Sehingga jumlah total penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon sebanyak 2.501 kasus.
Sementara untuk tingkat kesembuhan, lanjut Bambang, sangat bergantung kepada yang bersangkutan karena dilakukan secara berkelanjutan. Selama penderita bisa mengendalikan kondisinya, selama itu pula penderita akan bisa mengendalikan HIV/AIDS.
“Selama itu bisa dikendalikan Insyaallah bisa mengendalikan umur, walaupun umur itu sudah ditentukan Allah. Tapi dengan kemauan dan pengobatan yang rutin, reflikasi virus yang ada di dalam tubuh kita bisa tertekan,” papar Bambang.
BACA JUGA: Pemda Siap Bantu Pembinaan Warga Lapas Narkotika
Sementara itu, Kalapas Narkotika Kelas IIA, Gintung Cirebon, Nur Bambang Suprihandono, mengungkapkan, skrining reening HIV/AIDS terhadap 400 orang warga binaan ini sangat membantu pihaknya dalam rangka pengendalian HIV maupun TB (Tubercolosis).
Ia berharap, kegiatan tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan.
“Kegiatan ini sangat berguna dan harapan kami screening ini bisa berkelanjutan,” pungkasnya. (Islah)