KABUPATEN CIREBON, SC- Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Siska Karina mengecam keras pelaku pencabulan di Kabupaten Kuningan yang menjadikan tujuh orang santri sebagai korban pemuasan nafsu bejatnya.
Siska berharap para korban segera mendapat pendampingan dari psikologi untuk membantu memulihkan trauma kejiwaan yang mereka alami.
Meski peristiwa memalukan itu bukan terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon, namun karena masih berada di Wilayah III Cirebon, hal itu tak luput dari perhatiannya.
“Itu baru yang terungkap bagaimana yang tidak? Walau bukan wilayah Cirebon, kita akan menaruh perhatian. Apalagi kalau anak kita ada di sekolahan tersebut,” katanya, Senin (3/1/2022).
Politisi Partai Golkar itu menyebut, belajar dari dari kasus ini, keberadaan psikiater dan psikolog di setiap sekolah di Kabupaten Cirebon wajib ada, salah satunya untuk menyeleksi tenaga pengajar.
“Sebelum menerima pelajar tolong sediakan psikiater dan psikolog di sekolah. Supaya harus jelas dan detail riwayat hidup tenaga pendidik,” ujarnya.
BACA JUGA: Tolak Pencaplokan Wilayah, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Minta Pemkot Berkaca
Sehingga, imbuh Siska, tidak terjadi kejadian serupa di Kabupaten Cirebon. Setidaknya, semua persiapan itu dapat meminimalisir kejadian buruk.
Siska mengaku akan mendiskusikan hal itu saat rapat kerja dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. Salah satu yang terpenting yang akan dibahas, adalah mengusahakan memasukan program seleksi tenaga pengajar di tahun 2022 ini. (Sarrah/job)