KOTA CIREBON, SC- Selama gelombang kedua kasus penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon tahun 2021 kemarin, ruang perawatan pasien Covid-19 kadang terisi kadang tidak.
Hal itu disampaikan, Direktur RS Gunung Jati Cirebon, dr Katibi saat ditemui Suara Cirebon di sela kesibukannya, Senin (17/1/2022).
Menurut Katibi, pada periode bulan November 2021 lalu, hanya ada satu pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RS Gunung Jati. Sebulan kemudian RS Gunung Jati tidak merawat satu pun pasien terkonfirmasi Covid-19.
“Setelah bulan November 2021 sampai 3 Januari (2022) kemarin, kami tidak merawat pasien Covid-19 kembali. Kasus Covid-19 terus menurun,” kata Katibi.
Lalu dari tanggal 3 Januari sampai 10 Januari, lanjut Katibi, RS Gunung Jati kembali merawat satu pasien positif Covid-19. Setelah itu dari tanggal 11 sampai sekarang, kembali tidak merawat pasien Covid-19 atau nol pasien.
BACA JUGA: Perluasan Wilayah Kota Cirebon hanya Konsumsi Elite
Saat gelombang ke dua kemarin, kata Katibi, sebenarnya RS Gunung Jati telah menyiapkan kurang lebih 216 tempat tidur untuk pelayanan pasien Covid-19. Namun, beriringan dengan turunnya kasus Covid-19, sementara ini tempat tidur tersebut digunakan untuk pasien non-Covid-19.
“Kasus Covid-19 di Kota Cirebon terus mengalami penurunan. Yang dulunya ruangan untuk pelayanan pasien Covid-19 sekarang digunakan untuk menangani pasien non-Covid-19,” katanya.
Seperti ruangan eks ICU, jelas Katibi, sebelumnya ruangan tersebut digunakan untuk pelayanan pasien Covid-19. Sekarang digunakan untuk dua pelayanan yakni Micu dan Picu.
“Saat ini yang masih digunakan untuk pasien Covid-19 itu ruang flu burung yang mempunyai 6 tempat tidur. Seperti November sampai Januari pasien ditempatkan di ruangan flu burung,” ujarnya. (Surya)