KABUPATEN CIREBON, SC- Furnitur berbahan dasar rotan masih mendominasi nilai ekspor Kabupaten Cirebon. Bahkan, pada tahun 2021 kemarin, nilai ekspor furnitur berbahan dasar rotan mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala Seksi Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, Suherman, mengatakan, kegiatan ekspor pada tahun 2021 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, terutama ekspor furnitur berbahan dasar rotan.
Disperdagin mencatat, total nilai ekspor Kabupaten Cirebon pada tahun 2021 mencapai angka 450 juta dolar AS. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang hanya berada di angka 370 juta dolar AS.
“Tahun 2021 nilai ekspor kita tembus di angka 450 juta dolar AS. Tahun sebelumnya hanya 370 dolar AS. Ya, kita pakainya realisasi. Data yang masuk di sistem SKA kita itu segitu nilainya,” ujar Suherman, Jumat (21/1/2022).
Selain furnitur rotan, kata dia, kegiatan ekspor di Kabupaten Cirebon lainnya adalah ikan, benang dan beberapa lainnya. Suherman menyebut, eksportir yang tercatat di Disperdagin saat ini berjumlah 300 eksportir. Dari jumlah 300 eksportir tersebut, sebanyak 250 eksportir merupakan pengekspor furnitur berbahan dasar rotan. Hal itu, karena ekspor di Kabupaten Cirebon masih didominasi mebel berbahan baku rotan.
“Yang paling mendominasi adalah ekspor mebel rotan,” kata Suherman.
BACA JUGA: Bupati Cirebon, Imron: Pasar Mertapada Kulon Astanajapura Bisa Jadi Percontohan
Ia menambahkan, negara tujuan ekspor dari Kabupaten Cirebon, khususnya rotan hampir merata ke seluruh negara yang berada di Asia, Eropa dan Amerika.
“Ekspor kita sudah merambah hampir ke semua negara seperti Jepang, Korea, China dan Eropa juga,” paparnya.
Kendati ada pandemi Covid-19, lanjut Suherman, namun ekspor pada tahun 2021 tidak terganggu. Bahkan, permintaan justru terus meningkat. Hanya saja, kendala utama yang masih dihadapi adalah pada pengangkutan, baik kontainer maupun kapal laut sehingga menyebabkan banyak barang tertunda.
BACA JUGA: Pasar Pasalaran Siap Ditempati, Disperdagin Sepakat Larang Pedagang Berjualan di Depan Pasar
“Pada tahun 2021 ekspor kita terus tumbuh, tidak terlalu terganggu Covid-19. Tapi pada awal tahun ini masih biasa, belum ada peningkatan,” pungkasnya. (Islah)