KABUPATEN CIREBON, SC- Tim Penyuluh Agama Islam dari Kantor Urusan Agama bersama Pemerintah Kecamatan Kedawung, meresmikan Majelis Taklim (MT) Terpadu Al-Maksudhi Desa Kedungjaya, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Rabu (26/1/2022).
Peresmian Majlis Taklim Terpadu Al-Maksudhi dilakukan Sekmat Kedawung, Juju Hermanto. Acara tersebut dihadiri Ketua Pokjaluh KUA Kedawung, Ridwan, PAIF PAH Kabupaten Cirebon, Kuwu Kedungjaya, Susilowadi, Ketua MUI Kecamatan Kedawung, H. Ghozali dan Ketua DMI, Ustadz Agus Amrin.
Kepala KUA Kecamatan Kedawung, Najmudin, mengapresiasi Tim Penyuluh Agama Islam (PAI) yang telah melaksanakan tugas dengan baik, yaitu memberikan bimbingan dan penyuluhan melalui program secara tatap muka kepada kelompok-kelompok majelis taklim dengan mengadakan kegiatan rutin bulanan.
“Pada kesempatan ini juga sekaligus diresmikan Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid-Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI),” katanya.
BACA JUGA: Aksi Acungkan Celurit, 6 Pelajar SMP di Depok Cirebon Diamankan
Menurutnya, majelis taklim terpadu merupakan majelis taklim yang memadukan kurikulum pelajaran diniyah (agama) seperti hadits, Alqur’an, tafsir, tajwid, fiqih, bahasa Arab dan lainnya, seperti MDTA yang ada di Cirebon.
“Pelajaran-pelajaran itu diadopsi dan terapkan sesuai dengan kapasitas dan kondisi Jemaah,” katanya.
Ia menyebut, tujuan didirikannya MT Terpadu adalah untuk pemberantasan buta huruf Alqur’an di kalangan jemaah yang didominasi ibu-ibu.
“Mengenalkan dasar-dasar ajaran Islam untuk jemaah majelis taklim, melakukan inovasi pembelajaran di majelis taklim, memadukan kurikulum kegiatan belajar mengajar madrasah diniyah dan majelis taklim, mengembangkan dakwah dan membantu program pemerintah yang mana nanti dibimbing oleh mudaris dan mudarisa semuanya adalah penyuluh fungsional dan penyuluh honorer agama Islam,” ujarnya.
BACA JUGA: Perbup Cirebon Tidak Pesangon Perangkat Desa yang Diberhentikan
Diharapkan MT terpadu akan muncul di semua kecamatan yang ada di kabupaten Cirebon.
“MT Terpadu ini adalah percontohan majelis taklim di tingkat kecamatan yang berbeda dengan majelis taklim yang lain,” tegasnya.
Pihaknya berharap, kegiatan MT Terpadu Al-Maksudi bisa memberi kontribusi yang baik untuk masyarakat.
“Saya berharap dengan adanya majelis taklim terpadu ini bisa meminimalisir jumlah buta huruf Alqur’an di Kabupaten Cirebon, karena berdasarkan penelitian dari IIQ pada tahun 2019 bahwa sebanyak 65 persen umat Islam tidak bisa baca tulis Qur’an. Dari 35 persen hanya 7 persennya yang bisa baca Qur’an dan memahami Qur’an. Makanya kita akan terus memberikan pembelajaran kepada masyarakat,” tandasnya.
BACA JUGA: Revitalisasi Pasar Kue Dekati 100 persen Selesai
Sementara itu Kuwu Kedungjaya, Susilowadi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung dengan adanya MT Terpadu Al Maksudi tersebut.
“Semoga MT Terpadu Al Maksudi dan kegiatan bulanan BKMM-DMI bisa memberikan nilai tambah untuk ibu-ibu majlis taklim yang ada di wilayah Kecamatan kedawung, karena kegiatan bukan hanya di bidang agama saja, tapi di perekonomian juga,” kata Kuwu. (Vicky)