KABUPATEN CIREBON, SC- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanadi mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memperhatikan warga Kabupaten Cirebon, terutama yang terdampak banjir di cirebon timur, Kamis (27/1/2022). Pasalnya, para korban banjir di Desa Ciuyah, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon yang menjadi salah satu desa terdampak banjir masih termasuk ke dalam wilayah Provinsi Jawa Barat.
Bahkan, Daddy juga mendesak Pemprov Jabar terlibat dalam penanganan banjir di Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: BPBD Kabupaten Cirebon: Banjir Cirebon Timur telah Surut
“Desa Ciuyah Kecamatan Waled juga termasuk wilayah Provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, warga desa itu juga merupakan warga Jawa Barat yang harus diperhatikan,” tutur Daddy.
Menurut Daddy, banjir yang terjadi, pada Jumat (21/1/2022) kemarin, hampir melanda sebagian wilayah Kecamatan Waled akibat meluapnya Sungai Ciberes. Banjir di wilayah tersebut, kata dia, bahkan sudah menjadi langganan karena hampir setiap turun hujan selalu terjadi banjir.
“Jumat 21 Januari kemarin banjirnya yang cukup parah. Air merendam mayoritas rumah warga, khususnya di Desa Ciuyah di Blok 1, 2, dan 3, RT 001 dan RT 005 RW 05 dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter,” ujar Daddy.
BACA JUGA: Korban Banjir Waled Mengaku Bosan, Ingin Hidup Normal tanpa Rutinitas Banjir Tahunan
Akibat banjir tersebut, lanjut Daddy, ribuan warga yang terdampak tentu sangat membutuhkan pertolongan. Ia menyebut, masyarakat terdampak banjir membutuhkan bantuan berupa peninggian tanggul Sungai Ciberes.
“Penanganan saluran irigasinya juga sangat dibutuhkan karena banjir seperti itu bukan pertama kali terjadi. Ini sangat memprihatinkan,” katanya.
Wakil Ketua Fraksi Gerindra itu menambahkan, hingga kini masalah yang menjadi penyebab terjadinya banjir masih belum ditanggulangi. Kondisi tersebut merupakan pekerjaan rumah Dinas Sumber Daya Air Jabar yang harus segera diselesaikan.
BACA JUGA: Bupati Cirebon, Imron: Pemerintah Pusat Harus Turun Tangan Tangani Banjir Cirebon Timur
“Ini pekerjaan rumah untuk Dinas Sumber Daya Air. Jangan menunggu jatuhnya korban,” terangnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Cirebon, R Hasan Basori, mengatakan, masyarakat sudah bosan dengan banjir yang terus terjadi dan menimpa warga Waled dan sekitarnya. Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah ada solusi yang tepat.
Namun, solusi tersebut ternyata masih belum terlihat. Padahal semua elemen baik dari level pusat maupun daerah sudah hadir melihat kondisinya. Sayangnya, belum sampai ada realisasi untuk penanganan banjir di wilayah tersebut.
“Harapan saya ada keseriusan kepala daerah untuk mengkaji secara komprehensif dan bersinergi dengan BBWS agar dapat diketahui masalah terberat Sungai Ciberes ini,” kata Hasan Basori.
Karena itu, ia meminta Bupati Cirebon agar lebih serius serta punya kepedulian terhadap kondisi bencana khususnya di wilayah timur. Bagaimanapun, penanganan banjir di wilayah tersebut membutuhkan anggaran besar.
“Kita minta Bupati serius karena penanganan banjir di wilayah Waled itu perlu anggaran besar,” jelas Hasan.
BACA JUGA: Tahun ini Waled Dilanda 6 Kali Banjir, Tahun sebelumnya 17 Kali
Dijelaskan Hasan, untuk menangani persoalan banjir harus ada sinergitas antara anggaran dari APBN dan APBD.
“Bahasa bahwa itu kewenangan BBWS harus dihilangkan. Diperlukan langkah untuk menjemput bola, agar BBWS bisa menurunkan anggarannya,” tandasnya. (Islah)