KABUPATEN CIREBON, SC- Pemkab Cirebon akhirnya menandatangi MoU dengan Universitas Pancasila. Penandatanganan MoU tersebut tersebut setelah sebelumnya dilakukan beberapa pembahasan.
Hal itu dikatakan Bupati Cirebon, Imron usai menandatangani MoU tersebut di gedung Pemkab, Rabu (2/2/2022).
Imron menjelaskan, MoU itu memang ajuan Universitas Pancasila yang ingin menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma tersebut, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Salah satunya adalah dengan melakukan penelitian pengembangan ekonomi di Kabupaten Cirebon. Sedangkan dengan cakupan wilayah Kabupaten yang cukup luas, dengan sendirinya potensi ekonomi Kabupaten Cirebon juga sangat tinggi.
BACA JUGA: Soal Tenaga Honorer Dihapus, BKPSDM Kabupaten Cirebon Tunggu Regulasi
“Di Jawa Barat Kabupaten Cirebon termasuk salah satu wilayah yang cukup luas. Posisinya juga lumayan strategis, karena berada pada perlintasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Potensi kuliner juga sangat luar biasa,” ungkap Imron.
Namun dirinya mengakui, posisi Kabupaten Cirebon dalam hal ekonomi termasuk pada hitungan bawah. Ini termasuk kondisi kemiskinan dan SDM serta masih banyaknya pengangguran. Bukan Kabupaten Cirebon saja, kata dia, wilayah pantura seperti Indramayu dan Subang juga termasuk karena kondisi ekonominya sama dengan Kabupaten Cirebon.
“Untuk mendongkrak ekonomi wilayah pantura, maka dibangunlah pelabuhan yang ada di Patimban. Tapi untuk Kabupaten Cirebon sendiri, sebetulnya sudah terbantu dengan berbagai macam infrastruktur. Pinto tol saja kami sudah ada lima. Otomatis, lalu lintas darat melewati Kabupaten Cirebon. Jadi potensinya sangat luar biasa,” jelas Imron.
BACA JUGA: Siap Tampung 10 Ribu Mahasiswa, ITB Diminta Berkontribusi Majukan Kabupaten Cirebon
Melihat potensi tersebut, dirinya sangat menyambut baik ditandatanganinya MoU dengan Universitas Pancasila. Nantinya, akan ada ide dan peningkatan potensi untuk memajukan ekonomi Kabupaten Cirebon. Persaingan global, sangat berpengaruh kepada setiap daerah untuk bisa memajukan wilayahnya masing-masing. Untuk itu, dari segi keilmuan Imron tidak meragukan kualitas Universitas Pancasila.
“Malahan kami merasa terbantu dengan masuknya perguruan tinggi untuk melaksanakan Tri Dharma Pendidikan. Pasti akan banyak ide dan masukan kepada kami, bagaimana cara memajukan perekonomian di Kabupaten Cirebon. Kami mendukung penuh MoU ini, semoga bisa bermanfaat untuk Kabupaten Cirebon apalagi saat pandemi seperti sekarang ini,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Kabag Pemerintahan Pemkab Cirebon, Yadi Wikarsa. Menurutnya, sejak awal memang Pemkab Cirebon membangun sebuah formula, yaitu memberdayakan UMKM saat pandemi. Namun ternyata ditemukan fakta, ada pelaku ekonomi yang masih bisa bertahan di atas 65 persen saat pandemi. Ternyata, mereka adalah pelaku usaha UMKM. Ini artinya, ada 31.054 UMKM di Kabupaten Cirebon saat pandemi masih bisa bertahan.
BACA JUGA: Mahasiswa ITB Survei Pembuatan Gerabah ke Sitiwinangun
“Dalam teori kolaboratif salah satunya pentahelix, kami berkolaborasi dengan akademisi. Kerjasama dengan universitas pancasila, mudah-mudahan bisa mendongkrak perekonomian di Kabupaten Cirebon,” kata Yadi.
Sedangkan Dekan Universitas Pancasila, Prof. Dr. apt. Shirly Kumala, M.Biomed, sangat berterima kasih dengan adanya MoU tersebut. Dirinya berharap, MoU itu bisa menghasilkan ide dan gagasan, yang nantinya akan bersinergi dengan Pemkab Cirebon. Beberapa tujuan yaitu memajukan UMKM, koperasi termasuk Bumdes, merupakan salah satu target yang akan dicapai, disamping penelitian lainnya.
“Kami berharap hasilnya bisa bersinergi dengan Pemkab Cirebon. Kami ingin, sesuatu yang tidak dianggap penting oleh masyarakat, ternyata akan dianggap penting dan justru bisa mendongkrak ekonomi mereka,” tegasnya. (Islah/Lis)