KABUPATEN CIREBON, SC- Setelah terpilih menjadi juara 2 ADWI Desa wisata tingkat nasional Desa Gegesik Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon tetap melestarikan seni budaya warisan leluhur, yaitu tari topeng.
Desa Gegesik terpilih menjadi desa wisata juara kedua tingkat nasional. Hal itu pantas didapatkan, karena keseharian penduduk selain bertani juga tetap melestarikan seni budaya warisan leluhur.
Salah satu pelaku seni sekaligus seorang dalang, Suryono mengatakan, kegiatan dari mulai anak-anak tingkat sekolah dasar hingga tingkat menengah atas sedang melakukan latihan tarian Topeng merupakan salah satu tarian pantura Cirebon Jawa Barat.
BACA JUGA: DKCC: Kantor Bupati Tak Cerminkan Pelestarian Budaya
“Tari Topeng juga penuh dengan simbol yang memiliki pesan tentang nilai kepemimpinan, cinta dan kebijaksanaan tari Topeng saat ini hampir punah namun warga Gegesik akan terus melestarikan peninggalan leluhurnya,” kata Suryono, Jumat (04/02).
Dijelaskan, Topeng tarian khas Indonesia yang berasal dari Cirebon. Tari ini memiliki ciri utama dimana para penari menggunakan topeng untuk menutupi wajahnya mereka sebelum pentas berdandan menghiasi wajahnya dan menggunakan pakaian lengkap tarian Topeng.
Penari, lanjutnya, akan memerankan tokoh atau karakter yang berbeda-beda. Lima tokoh itu seperti Tari Topeng panji, Tari Topeng samba, Tari Topeng Rumyang, Tari Topeng Tumenggung dan Tari Topeng Kelana atau biasa disebut Panca Wanda. Tari Topeng sudah ada sejak abad ke-10 Masehi. Kemudian berkembang dan menyebar ke beberapa daerah di Jawa Barat salah satunya di Cirebon.
BACA JUGA: Kenalkan Wilayah dan Seni Budaya, Bupati Cirebon Bakal Ajak Kosti Gelar Gowes Tingkat Nasional
Kuwu Gegesik Kulon, Gatot Sutrisno mengharapkan agar kesenian warisan leluhur harus tetap dilestarikan, salah satunya tari Topeng. Tari Topeng merujuk pada cerita merupakan langkah Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam.
“Sebagai pemerintahan desa kami sangat mendukung adanya pelestarian budaya seni warisan leluhur, dengan seni hidup menjadi indah,” katanya. (Vicky)