KABUPATEN CIREBON, SC- Di era digital dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, pekerjaan sebagai petani tidak dilirik oleh sebagian besar masyarakat. Karena mereka beranggapan bertani yakni mencangkul di sawah merupakan pekerjaan yang kotor dan sudah kuno.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon melalui Kepala Bidang Penyuluhan, Witono, tidak menampik anggapan sebagian besar masyarakat tentang pekerjaan tersebut. Hal tersebut menjadi tantangan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon untuk membuka pandangan dan mindset masyarakat tentang pertanian.
Pihaknyapun telah berupaya merubah cara pandang masyarakat melalui pembentukan petani milenial. Bahkan, petani milenial senidiri merupakan salah satu program yang sudah lama dicanangkan oleh pemerintah pusat agar ada regenerasi di bidang pertanian.
BACA JUGA: Petani Milenial Korporasi Sikepang Dilatih Alsintan
Ia menerangkan, pembentukan petani milenial di Kabupaten Cirebon dilakukan melalui taruna tani atau kader-kader petani. Dimana, dari taruna dan kader tersebut kemudian muncul petani-petani milenial yang dimaksud. Bahkan, Kabupaten Cirebon diberi kesempatan oleh pemerintah pusat untuk menjadi duta petani milenial atau petani andalan.
“Hanya saja duta petani milenial dan petani andalan kita baru sedikit. Kita hanya ada 8 dan 6 di antaranya untuk duta petani milenial, kemudian 2 orang untuk duta petani andalan,” kata Witono, kemarin.
Ia menambahkan, melalui program petani milenial, bertani menjadi lebih mudah dan menguntungkan. Karena sekarang bertani bisa dikendalikan dengan teknologi seperti melalui smartphone dan dengan cara hidroponik.
BACA JUGA: Pasokan Pupuk Subsidi di Kabupaten Cirebon Berkurang, Ini Penyebabnya
“Jadi tidak harus mencangkul,” ujar Witono.
Melalui bidang penyuluhan, lanjut Witono, pihaknya terus meningkatkan pelatihan rutin dan melakukan peningkatan kapasitas petani di tingkat lapangan. Pelatihan dan peningkatan kapasitas tersebut merupakan upaya yang dilakukan Distan secara berkala guna meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian.
Petani milenial di Kabupaten Cirenon sudah berjalan di wilayah Desa Tegalkarang. Bahkan, Distan Provinsi Jawa Barat sudah mengunjungi petani milenial Tegalkarang kemarin.
BACA JUGA: Petani Milenial Waruroyom Panen Talas Pratama
“Ya karena sempat viral, hasilnya ada 14,3 ton padi per hektar, di sana budidayanya ada ternak sapi dan domba juga,” ungkapnya. (Islah)