KOTA CIREBON, SC- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Cirebon kemungkinan besar kembali menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal itu disebabkan kasus positif Covid-19 di sekolah wilayah setempat hampir 100 kasus.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Edy Sugiarto kepada wartawan di sela kegiatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun, Kamis (17/2/2022).
“Karena kasus di sekolah meningkat, kemungkinan pilihannya PJJ kembali. Saya pribadi merekomendasikan sekolah PJJ kembali,” kata Edy.
BACA JUGA: BPBD Semprotkan Desinfektan di Sekolah
Menurutnya, penerapan PJJ pada situasi seperti ini perlu diterapkan kembali. Karena, demi menjaga anak-anak dan penyebaran Covid-19 lebih luas lagi di lingkungan sekolah.
“Karena yang ingin kita selamatkan anak-anak, ini karena mereka tidak tahu main sama temannya dari Kabupaten Cirebon, seperti pelukan atau segala macam itu transmisi lagi,” kata Edy.
Penyebab meningkatnya kembali kasus positif Covid-19 di Kota Cirebon, kata Edy, karena penerapan protokol kesehatan yang mulai mengendor dan ditambah lagi banyaknya pendatang dari daerah lain.
BACA JUGA: Dinkes Prediksi Sekolah Kembali PJJ
Edy juga menyebutkan, banyaknya kasus positif Covid-19 di Kota Cirebon lebih didominasi warga Kabupaten Cirebon yang berkerja di Kota Cirebon.
“Seperti di Puskesmas Kesambi yang positif 15, warga Kota Cirebon cuman 1, sisanya warga Kabupaten Cirebon. Di SD Kebon Baru juga, 14 guru positif Covid-19, 11 dari Kabupaten Cirebon, 1 dari Kota Cirebon,” ungkap Edy.
Antisipasi adanya penyebaran lebih luas baik itu di sektor pendidikan atau umum, pihaknya akan terus melakukan 3T yakni testing, tracing dan treatment serta vaksinasi.
BACA JUGA: Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cirebon Beri Edukasi Siswa Proteksi Kebakaran
“Intinya, kita tetap testing, tracing dan treatment wajib dengan kondisi saat ini tidak ada jalan lain peningkatan vaksinasi juga sangat perlu 100 persen,” ujarnya. (Surya)