KABUPATEN CIREBON, SC- Dalam mengatasi kesulitan air layak minum khususnya di daerah pesisir, membuat Pemerintah Desa (Pemdes) Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, melakukan berbagai cara untuk mengatasi kebutuhan air bersih bagi masyarakatnya, salah satunya dengan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Kuwu Rawaurip, Rochmannur, menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada pemerintah pusat, yang sudah memberikan bantuan program Pamsimas-nya, karena ini sangat membantu akan kebutuhan air bersih kepada masyarakat untuk konsumsi layak minum.
Ini dikarenakan di Desa Rawaurip, sebelumnya untuk kebutuhan air bersih layak minum sangatlah mahal, pasalnya daerah Rawaurip merupakan daerah pesisir, dan tentunya sumber air yang dikonsumsi masyarakat memang tidak layak minum.
“Alhamdulillah, bantuan pemerintah pusat untuk program Pamsimas ini menjadi solusi bagi masyarakat Rawaurip untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih,” ujarnya kepada Suara Cirebon Senin (21/2/2022).
Dijelaskannya, sebelum adanya program Pamsimas ini, masyarakat untuk mendapatkan konsumsi layak air minum, bervariatif sebagian masyarakat mengkonsumsi air melalui sumur bor pribadi ataupun terkadang membeli kebutuhan air bersih.
“Saya mewakili warga, merasa terbantu adanya Pamsimas ini, karena kalau bicara
perhitungan secara ekonomis ini sangat jauh sekali, jika dibandingkan kalau masyarakat mengadakan pembikinan sumur bor secara mandiri yang akan mengeluarkan anggaran cukup besar, bahkan, kisaran biaya yang harus dikeluarkan mencapai, Rp18 juta lebih,” paparnya.
BACA JUGA: Soal Kasus Penggelapan Pajak DD, Oknum Pendamping Desa Janjikan Cash Back Pajak 50 Persen
Dikatakan Rochmannur, Pamsimas Tirta Urip, ini menjadi solusi terbaik dan ekonomis karena masyarakat tidak harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, untuk mengadakan sumur bor secara mandiri.
Dia pun menjelaskan terkait program Pamsimas Tirta Urip di desanya, ini sudah berjalan bahkan setiap harinya jumlah penerima manfaat Pamsimas terus bertambah, dan saat ini sudah tercatat ada sekitar 110 warga penerima manfaat program Pamsimas tersebut.
“Kalau di Tirta Urip ini, sangat terjangkau, kalau perkiraan setiap KPM per bulannya kurang lebih antara Rp50-60ribu, dan itu pun sebenarnya tergantung dari pemakaiannya, dan kita kenakan Rp3.500 per-kubiknya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu Tempe di Kabupaten Cirebon Kurangi Volume
Lebih lanjut Rochmannur menyampaikan saat ini baru ada satu Pamsimas yang ada di desanya, memang diakuinya itu tidak ideal untuk memenuhi kebutuhan air layak konsumsi, mengingat dengan jumlah penduduk kurang lebihnya ada sekitar 8.500 an jiwa, dan 2.800 rumah, serta ada 3.400 an Kepala Keluarga (KK) ini dirasa masih sangat jauh dari kata ideal.
“Kalau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air layak konsumsi, minimal dibutuhkan 2 atau 3 Pamsimas lagi,” pungkasnya. (Baim)