Hal tersebut, dikeluhkan Bupati Cirebon, H Imron MAg saat menerima kunjungan kerja Pansus VII DPRD Jabar, Rabu (23/2/2022).
Menurut Imron, sampai saat ini pasokan air bersih untuk Kabupaten Cirebon masih mengandalkan pembelian dari Kabupaten Kuningan. Padahal, kata Imron, posisi Kabupaten Cirebon lokasinya dekat dengan laut. Sayangnya, potensi air laut yang ada di sekitar Kabupaten Cirebon belum bisa diolah menjadi air bersih. Sedangkan Kabupaten Kuningan yang diandalkan sebagai satu-satunya sumber air bersih untuk Kabupaten Cirebon justru menaikkan harga jual air baku tersebut hingga 100 persen.
BACA JUGA: 45 persen Tanah di Kabupaten Cirebon Belum Bersertifikat
“Kalau saja potensi air laut bisa diolah, tentu kami tidak mengambil air bersih dari Kuningan. Cuma, sekarang harganya sudah naik 100 persen. Kuningan itu tidak lagi menaikkan harga, tapi sudah mengubah harga. Ini yang harus kita sikapi bersama,” tegas Imron.
Ia menambahkan, kini dengan adanya Waduk Jatigede memang bisa membantu pasokan air untuk Kabupaten Cirebon. Namun, pasokan tersebut hanya menjangkau Kabupaten Cirebon wilayah barat dan tengah saja. Sementara untuk Kabupaten Cirebon wilayah timur masih belum bisa terairi.
“Jadi saya meminta kepada Pansus VII, untuk membantu memikirkan dan memberi solusi bagaimana distribusi air di Kabupaten Cirebon,” pinta Imron.
Sementara itu, Direktur Perumda Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi, mengakui, distribusi air bersih memang merupakan program pemerintah yang tergabung dalam program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jabar. Progres dari hulu sudah dipersiapkan, kini tinggal progres hilirnya saja, yaitu Perumda Kota dan Kabupaten Cirebon.
“Kabupaten Cirebon sangat mendukung program SPAM regional ini dan sudah membebaskan lahan. Ini sekaligus mendukung program waduk Jatigede. Untuk diketahui, Kabupaten Cirebon ini sangat minim sumber air,” ucap Suharyadi.
Untuk itu, dirinya berharap SPAM regional nanti bisa menjadi program andalan untuk bisa menyuplai air untuk masyarakat di Kabupaten Cirebon. Meskipun begitu, pihaknya sudah mendistribusikan, baik dengan sistem mata air maupun pengolahan.
“Program SPAM mata air Jatigede kalau mau dioperasikan, kami ini sudah siap. Pengembangan di Kabupaten Cirebon sudah disiapkan. Intinya, SPAM regional mampu melayani kebutuhan air bersih masyarakat di Kabupaten Cirebon,” kata Suharyadi.
Ketua Pansus VII, Nina Nurhayati, menyambut baik program SPAM regional tersebut. Dia sepakat bahwa kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kabupaten Cirebon harus lebih baik lagi. Terkait keluhan mahalnya harga air di Kabupaten Kuningan untuk distribusi Kabupaten Cirebon, Nina mengaku siap membantu memfasilitasi supaya ada kesesuaian harga.
“Tadi ada keluhan Bupati, supaya Kabupaten Kuningan tidak terlalu mahal menjual airnya. Nanti kita fasilitasi supaya ada kesesuaian dan kesepakatan harganya,” katanya. (Islah)