KABUPATEN CIREBON, SC- Petani Desa Sibubut, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, mengaku senang dengan berdirinya korporasi di desa mereka.
Pasalnya, hal yang menyangkut pertanian dapat ditangani lembaga korporasi itu, sehingga petani sangat terbantu. Terlebih, warga Sibubut mayoritas bekerja sebagai petani.
“Setelah korporasi berdiri, jalan-jalan tani yang sebelumnya rusak sulit dilalui, kini diperbaiki. Begitu juga saluran atau gorong-gorong yang tidak berfungsi kini bisa kembali normal setelah diperbaiki korporasi. Korporasi banyak sekali membantu bidang pertanian,” kata Nasruddin, anggota kelompok tani Desa Sibubut kepada Suara Cirebon, Selasa (15/3/2022).
BACA JUGA: Pelaku Begal Pantat Berhasil Diringkus Satreskrim Polres Majalengka
Selain jalan pertanian dan saluran irigasi, menurut Nasruddin, Korporasi juga membantu petani dalam pemenuhan kebutuhan pupuk.
“Masalah pupuk juga petani sangat terbantu adanya korporasi, karena sekarang bisa terkoordinir dengan baik. Untuk mendapatkan pupuk sesuai plotnya, para petani tidak lagi kesulitan saat mulai pemupukan, ” ujarnya.
Bahkan, menurut dia, petani mendapatkan pupuk langsung diantarkan ke rumah masing-masing.
Sementara Ketua korporasi, Absori mengatakan, berdirinya lembaga tersebut berawal saat para petani Desa Sibubut sangat kesulitan untuk mendapatkan buruh tani, sehingga harus mencari ke luar Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: Akses Jalan Kampung Wisata Rotan Cirebon Rusak
Menurut Absori, dengan adanya korporasi berbagai keluhan petani di jawab, korporasi langsung mengadakan pelatihan seperti pelatihan alsintan, pelatihan tanam dan lainnya.
“Semua itu agar petani lebih maju dan modern. Jika petani berhasil dalam bercocok tanam, menghasilkan panen yang melimpah, maka petani akan sejahtera, keluarganya ikut sejahtera. Korporasi untuk kesejahteraan petani, dari petani untuk petani oleh petani,” kata Absori.
Dikatakan Absori, melalui Korporasi bantuan pertanian akan segera didapatkan, sehingga kebutuhan petani nantinya bisa terpenuhi.
“Dalam waktu dekat kita akan mendapatkan bantuan mesin rice milling unit (RMU) bersama gedungnya,” tandasnya.
Sementara itu, Kuwu Desa Sibubut, Abidin mengatakan, sejak dipercaya memimpin desa, dirinya fokus pada pertanian. Hal itu karena masyarakat Desa Sibubut mayoritas merupakan petani.
“Hampir 90 persen warga Desa Sibubut adalah petani,” kata Abidin.
Abidin menyebut, luas lahan pertanian Desa Sibubut mencapai 452 hektare dan sebanyak 426 hektare adalah lahan sawah.
“Karena mayoritas penduduk adalah tani dan buruh tani, sehingga kami dari pemdes ingin membuat petani lebih sejahtera. Kami selalu sharing apa yang harus dilakukan agar petani bisa sejahtera,” katanya.
BACA JUGA: Gotas Sentil Pokir Dewan, Minta Wakil Rakyat Tidak Bawa Rekanan Garap Proyek
Dikatakan Abidin berbagai cara dilakukan termasuk meminta petunjuk dan arahan kepada Dirjen Tanaman Pangan.
“Oleh Dirjen Tanaman Pangan kami diarahkan untuk membuat lembaga pertanian yang melebihi Gapoktan. Setelah mendapatkan arahan kami membuat lembaga yang disebut korporasi dan diberi nama Sikepang. Korporasi bisa memfasilitasi para petani dan para Gapoktan,” pungkasnya. (Kirno)