KABUPATEN CIREBON, SC- Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Cirebon terus merangkak naik. Di sejumlah pedagang, harganya bahkan sudah ada yang tembus Rp135 ribu/kg dari harga sebelumnya Rp120-130/kg-nya.
Terkait kondisi tersebut, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Muhammad Ridwan, secara tegas meminta pemerintah khususnya pemerintah pusat segera mengatasi tingginya harga daging sapi. Pasalnya, jelang bulan Ramadhan, kenaikan daging sapi tidak hanya akan berdampak pada masyarakat menengah atas, tapi juga masyarakat umum.
“Walaupun daging konsumsi ekonomi menengah atas, tetapi ketika Ramadhan dan Idul Fitri menjadi konsumsi masyarakat secara umum,” katanya, Kamis (17/3/2022).
BACA JUGA: Yoga Tantang Gotas Beberkan Bukti, Sebut Jangan Tendensius ke Dewan karena Dinas yang Bermain
Anggota Fraksi PKS itu mengingatkan, daging juga merupakan kebutuhan rutin pedagang makanan mulai kelas kaki lima, rumah makan hingga restoran, sehingga ketersediaannya harus betul-betul diperhatikan oleh pemerintah.
“Pemerintah pusat harus segera memfasilitasi untuk pengadaan baik dari impor maupun sapi lokal. Saya kira untuk ternak sapi bukan hal sulit, tinggal dukungan dari pemerintah untuk pendampingannya,” ujarnya.
Terpisah, dosen bidang peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), H. Bastoni mengatakan, pemerintah jangan hanya bergantung pada satu Negara untuk mengatasi kelangkaan sapi lokal.
BACA JUGA: Info Lowongan Kerja Tenaga Vaksinator di Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Hoaks
“Bisa diakali dari negara selain Australia, seperti Brazil dan beberapa lainnya. Sehingga kebutuhan sapi jelas dan daging sapi pun tersedia,” katanya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon lainnya, Mad Saleh menyoroti isu adanya praktik penimbunan minyak goreng yang dilakukan pihak-pihak yang mencari keuntungan di kondisi sekarang.
Mad Saleh mengatakan, pihaknya siap melakukan sidak bila ditemukan bukti adanya praktik penimbunan minyak goreng.
BACA JUGA: Awas! Timbun Minyak Goreng Akan Ditindak Tegas
“Komisi II sudah sidak ke minimarket dan gudang minyak goreng di Kabupaten Cirebon dan tidak ada temuan,” kata Mad Saleh, Kamis (17/3/2022).
Politisi PKB itu mengaku prihatin dengan kondisi kelangkaan minyak gorang yang saat ini terjadi di seluruh Indonesia. Terkait sinyalemen yang dikemukakan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi terkait adanya praktik penimbunan minyak, pihaknya meminta adanya kesigapan apaarat penegak hukum (APH) untuk membuktikannya di lapangan.
“Terkait Pa Menteri itu kan masih dugaan, tapi kalau memang ada sangat sayang sekali. Yang butuh minyak goreng bukan kalangan menengah ke ke bawah saja, bahkan kalangan atas juga dan ini terdampak sekali ke perekonomian,” ucapnya.
BACA JUGA: Akses Jalan Kampung Wisata Rotan Cirebon Rusak
Ia sendiri berharap APH dapat segera bergerak, mengingat minyak goreng menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
“APH tolong segera turun. Kami juga akan turun kalau ada bukti-bukti di lapangan,” tandasnya. (Sarrah/job)