KABUPATEN CIREBON, SC- Kecamatan Weru dan Plered, Kabupaten Cirebon nampaknya menjadi salah satu fokus pembangunan. Seperti diketahui, kawasan Batik Trusmi yang berada di wilayah setempat akan disulap menjadi Malioboro-nya Kabupaten Cirebon.
Persiapan pembangunan kawasan Batik Trusmi tersebut pun akan dimulai tahun 2022 ini. Seperti pengaktifan kembali Terminal Weru hingga peningkatan jalan di kawasan setempat.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon akan merealisasikan pengerjaan proyek di beberapa ruas jalan di wilayah Kabupaten Cirebon di tahun 2022 ini.
BACA JUGA: Kawasan Batik Trusmi Bakal Disulap Jadi Malioboro
Untuk wilayah Kecamatan Weru dan Plered, khususnya kawasan batik Trusmi, DPUTR Kabupaten Cirebon bakal melakukan kegiatan peningkatan jalan sepanjang 400 meter dua lajur atau kiri-kanan.
Hal tersebut disampaikan Kabid Peningkatan Jalan dan Jembatan DPUTR, Tomy Hendrawan Selasa (22/3/2022).
Rencana kegiatan tersebut, kata dia, sekaligus menjawab keresahan warga terkait kondisi jalan di kawasan batik Trusmi yang mengalami kerusakan.
BACA JUGA: Trusmi Bakal Jadi Malioboro, Teriminal Weru Diaktifkan Lagi
“Akan kita lakukan proses peningkatan jalan, namanya Peningkatan Jalan Weru Sarabau Kawasan Wisata Trusmi dengan alokasi anggaran 2,5 miliar,” ujar Tomy.
Menurut Tomy, peningkatan jalan di kawasan Batik Trusmi tersebut dimulai dari gapura yang berada di dekat Jalan Nasional sampai ke Jalan KH Abbas. Peningkatan jalan tersebut bakal dilakukan dua lajur atau kiri-kanan.
Sehingga, imbuh dia, total panjang proyek tersebut mencapai 800 meter dengan anggaran 2,5 miliar.
“Kalau yang dari jalan nasional ke jalan KH Abbas panjang peningkatan jalan sekitar 400 meter, itu kiri-kanan ya, berarti totalnya 800 meter. Untuk pelaksanaannya nanti setelah lebaran, sekarang baru penyelesaian tahap perencanaan,” kata Tomy.
BACA JUGA: Pencairan ADD Tahun 2022 Molor, DPMD Kabupaten Cirebon Akui Perbup ADD Belum Selesai
Selain kawasan Batik Trusmi, lanjut dia, pihaknya bakal melakukan kegiatan pemeliharaan rutin terlebib dahulu. Setidaknya, ada tiga ruas jalan yang akan dilakukan pemeliharaan rutin, yakni ruas Jalan Weru-Sarabau, Trusmi-Kaliwulu dan Panembahan-Trusmi.
“Jadi sebelum kegiatan prioritas tersebut dilaksanakan, kami akan melakukan proses pemeliharaan rutin dulu,” ucapnya.
Pada tahun 2023 nanti, Tomy menjelaskan, pihaknya juga bakal melaksanakan kegiatan peningkatan jalan untuk ruas jalan Weru-Sarabau. Selain itu, sambung dia, di ruas jalan tersebut juga akan dibangun drainase agar kondisi jalan tidak cepat rusak.
BACA JUGA: Bupati Cirebon: Setidaknya Masyarakat Merasakan Kebahagiaan Hari Jadi
“Karena kuncinya di drainase. Jadi peningkatan itu baik menggunakan aspal maupun beton, drainase tetap kita utamakan,” terangnya.
Sebelumnya, kerusakan jalan di sepanjang kawasan Batik Trusmi Kabupaten Cirebon dikeluhkan warga. Selain minimnnya perawatan, kerusakan jalan juga diperparah dengan faktor cuaca yang belakangan ini kerap diguyur hujan deras. Berdasarkan pengamatan, kerusakan akses jalan tersebut hingga terjadi kubangan di beberapa titik.
Bahkan sejumlah kendaraan baik roda dua ataupun roda empat harus eksta hati-hati ketika melintasi jalan tersebut.
“Selain rusak juga becek, karena ada kubangan di sepanjang jalan akses masuk dan keluar dari kawasan batik ini. Setiap melintas, apalagi saya bawa motor harus zig-zag untuk mencari jalan yang agak baik,” kata warga setempat Andi.
BACA JUGA: Ada Mayat di Sungai Soka Plumbon
Bahkan, kata dia, jika kerusakan jalan terus dibiarkan, dirinya khawatir bisa menjadi stigma buruk bagi Kabupaten Cirebon. Pasalnya, jalan tersebut merupakan akses di tengah kawasan Batik Trusmi yang menjadi icon pariwisata di Kabupaten Cirebon.
Sementara itu, warga lainnya, Fanny, mengaku kesal dengan akses jalan ke kawasan Batik Trusmi yang tidak kunjung diperbaiki. Padahal, kawasan Batik Trusmi menjadi salah satu lokasi yang kerap dikunjungi wisatawan baik lokal, nasional hingga mancanegara untuk berburu oleh-oleh.
“Tidak hanya warga lokal yang datang kesini. Wisatawan kalau mencari batik ya di batik trusmi ini. Malu dong jika terus dibiarkan, bisa-bisa kapok kalau akses jalannya rusak,” tukasnya. (Islah)