KABUPATEN CIREBON, SC- Kenapa minyak goreng curah langka? Pertanyaan tersebut kerap tersebersit di masyarakat. Terlebih di situasi seperti sekarang yang masyarakat begitu sulit mendapatkan minyak curah setelah harga minyak kemasan disesuaikan dengan harga pasar.
Bahkan, ibu-ibu rumah tangga dan para pelaku Usaha Kecil Mikro (UKM) banyak mengeluhkan kelangkaan minyak goreng curah. Terlebih para pelaku UKM, mereka menjerit karena bahan baku untuk kegiatan produksi susah dicari.
Atas kondisi tersebut, Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon menuding Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon tidak becus bekerja. Bahkan, Disperdagin Kabupaten Cirebon juga dinilai tidak bisa mengatasi kelangkaan minyak goreng curah sehingga masyarakat kesulitan mendapatkannya.
BACA JUGA: Kapolresta Pastikan Ketersediaan Minyak Goreng Curah Aman
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa mengaku, dirinya banyak menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng curah, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk produksi usaha pelaku UKM. Kondisi tersebut sudah dia konfirmasikan pihak Disperdagin Kabupaten Cirebon.
“Jadi Indag (Disperdagin Kabupaten Cirebon, red) selama ini kerjanya apa? Jangankan bisa monitor harga minyak curah, produsennya di mana saja yang nyetok (minyak goreng curah, red), Indag tidak tahu kok,” kata Mustofa, Kamis (24/3/2022).
Jika berkaca ke Kota Cirebon, kata dia, saat kondisi sekarang Pemerintah Kota Cirebon melalui Disperdagin Kota Cirebon bisa memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng curah dengan mudah.
BACA JUGA: Harga Minyak Goreng Melambung, Bergantung Mekanisme Pasar
Karena, kata H Mustofa, Disperdagin Kota Cirebon mengetahui tempat produsen minyak goreng curahnya, sehingga mudah juga untuk memonitornya. Produsen pun akhirnya menerapkan harga terjangkau untuk masyarakat, yakni Rp 15.500 per kilogramnya.
Bahkan, imbuh H Mustofa, masyarakat pun bisa mendapatkan subsidi minyak goreng curah karena disorot oleh Pemerintah Kota Cirebon. Kondisi tersebut berbeda jauh dengan yang terjadi di Kabupaten Cirebon, dimana Disperdagin Kabupaten Cirebon tidak mengetahui tempat produsen minyak goreng curah di wilayahnya sendiri. Pria yang akrab disapa Jimus itupun sangat menyayangkan kondisi tersebut.
“Jadi masyarakat harus kemana mencari perlindungan untuk mendapatkan minyak goreng curah dengan mudah dan murah kalau Pemdanya dalam hal ini Indag (Disperdagin, red) tidak faham. Harusnya di tengah situasi begini hadirlah. Ini ditanya kok jawabnya tidak tahu. Ditanya minyak tempat penjual minyak goreng curah di mana saja juga Indag tidak tahu. Jadi, bagaimana bisa memfasilitasi masyarakat ke produsennya agar mudah mendapatkan minyak goreng curah,” tukasnya.
BACA JUGA: Awas! Timbun Minyak Goreng Akan Ditindak Tegas
Sementara itu, Sekretaris Disperdagin Kabupaten Cirebon, Anthony Syaufa saat hendak dikonfirmasi terkait hal tersebut, justru menyarankan awak media agar melakukan konfirmasi ke Kabid Perdagangan Disperdagin Kabupaten Cirebon, Iwan Suroso, karena dirinya sedang rapat koordinasi.
Awak media ini kemudian mencoba menghubungi Kabid Perdagangan Disperindagin Kabupaten Cirebon melalui ponselnya pada Selasa (24/3/2022) sore untuk menanyakan kenapa minyak goreng curah langka?, namun yang bersangkutan tidak merespon. (Islah)