KABUPATEN CIREBON, SC- Pendakalan dan penyempitan bibir sungai dan muara Sungai Winong di Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon dinilai dapat menghambat aktivitas nelayan setempat yang akan melaut dan sandar.
Ketua TPI Sambung Jaya Mulya, Tarji jibang mengatakan, akibat penyempitan muara, nelayan yang hendak berangkat melaut harus menunggu air pasang, begitu pun sebaliknya saat pulang melaut.
Menurut Tarji, tak hanya penyempitan dan pedangkalan, bibir sungai di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sambung Jaya Mulya itu terkesan karut marut sejumlah kios pedagang yang menutupi bangunan TPI.
BACA JUGA: Abrasi Sungai Ciwaringin, Empat Rumah Warga Terancam Ambruk
“Bibir sungai menyempit, kiri kanan kios, jalan masuk rusak menjadi pemandangan yang lengkap,” kata Tarji kepada Suara Cirebon, Selasa (29/3/2022).
Dirinya menyayangkan perilaku warga yang memanfaatkan bibir sungai sebagai tempat membuang kulit kerang hijau.
“Saya sangat menyayangkan sejumlah warga sekitar yang dengan sengaja menguruk bibir pantai dengan menggunakan sampah kulit kerang sehingga mempersempit sungai, akses parkir perahu jadi semakin sempit, belum lagi sungai semakin dangkal. Keadaan seperti ini tidak bisa dibiarkan berlama-lama, butuh tindakan dinas terkait,” ujarnya.
BACA JUGA: Sudah Masuk Hari ke-7, Tim SAR Tak Kenal Lelah Cari Korban Tenggelam di Sungai Cisanggarung
Ia berharap ada normalisasi sungai sehingga aktivitas nelayan setempat jadi lebih lancer. Ia yakin jika aktivitas lancer akan berpengaruh pada hasil produksi.
“Saya ingin ada normalisasi sungai dan reloksi bangunan (kios pedagang ikan, red) sehingga akses untuk nelayan baik mau mencari ikan dan menjual hasil tangkapan di tempat lelang menjadi lancar. Kami sudah mengajukan ke Dinas PUTR, namun lagi-lagi dengan alasan anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19, jadi ya sampai saat ini belum ada realisasinya,” ujarnya.
Tarji menuturkan, sedikitnya ada 17 kapal dengan tonase kecil yang menjual hasil tangkapannya di TPI Sambung Jaya Mulya. 17 kapal itu tidak termasuk perahu nelayan setempat yang jumlahnya ratusan.
BACA JUGA: Sungai Ciberes Meluap, Ribuan Warga Kabupaten Cirebon Terdampak
“Alhamdulillah setiap hari ada transaksi lelang kecuali hari Jumat, itu juga kapal kapal kecil yang bisa masuk ke tempat lelang,” pungkasnya. (Vicky)