KABUPATEN CIREBON, SC- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka beserta anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa dan Rosihan Rusmana melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Suranenggala dalam rangka Pembinaan tentang wawasan kebangsaan, ketahanan, dan ekonomi nasional, Rabu (6/4/2022).
Kedatangan Teguh Rusiana Merdekadan rombongan disambut langsung Camat Suranenggala Masrukhin dan jajaran, para kuwu se-Kecamatan Suranenggala serta pihak-pihak terkait lainnya. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakapolres Cirebon Kota, Kompol Ahmat Troy Aprio.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa menjelaskan, kedatangan pihaknya dalam rangka pengembangan potensi ekonomi yang ada di Kecamatan Suranenggala.
BACA JUGA: Sindir Perhatian Pemkab Cirebon hanya Beroritentasi Gebang-Kapetakan, Nelayan Mundu Ingin Diakomodir
“Perencanaan anggaran pembangunan yang utuh itu harus dimulai dari kecamatan, karena kecamatan itu mengadopsi desa-desa. Di sisi lain, desa-desa itu kan punya karakter dan potensi yang berbeda, letak geografisnya, sumber daya manusianya juga berbeda-beda sehingga supaya kebijakan pembangunan ini bisa disesuaikan dengan potensi yang ada,” kata Mustofa.
Dalam kesempatan itu, rombongan anggota dewan mendapat keluhan sekaligus aspirasi dari para kuwu, mulai persoalan pendangkalan sungai-sungai dan saluran irigasi hingga limbah kerang hijau dan investasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di sektor pertanian.
“Terkait keluhan dari para kuwu tadi memang ini momentumnya berbeda, kalau ini kan berkaitannya dengan potensi. Bahwa yang selama ini potensinya banyak tapi masih belum maksimal peran pemerintah daerah. Nanti dari bahan aspirasi ini kita jadikan dasar untuk rapat kerja dengan dinas terkait, supaya ada realisasinya,” ujar Mustofa.
Di hadapan anggota DPRD, Camat Suranenggala, Masrukhin memaparkan potensi yang ada di kecamatannya.
“Kita ada lahan pertanian seluas sekitar 1.500 hekatare. Kita meminta kepada dewan agar anggaran APBDes bisa diinvestasikan ke sektor pertanian baik untuk infrastruktur, benih, pupuk dan lainnya supaya sektor pertanian ini bisa berkembang,” kata Masrukhin.
Ketangguhan sektor pertanian, menurut Masrukhin, telah teruji pada saat puncak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sektor pertanian saja yang laju pertumbuhannya itu meningkat sementara sektor lain justru minus.
“Jadi sektor pertanian ini salah satu potensi Kecamatan Suranenggala, selain potensi di sektor perikanan dan kelautan. Kita punya laut dan nelayan serta Tempat Pelelangan Ikan (TPI) kemudian. Kita juga sebagai penghasil kerang hijau terbesar juga di Kabupaten Cirebon, setiap harinya mencapai 1 ton. Serta ada juga tambak baik tambak air asin maupun air payau,” tuturnya.
BACA JUGA: Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Soroti Perubahan Manajemen PSGJ
Masrukhin mengatakan, kendala di sektor perikanan disebabkan adanya sedimentasi sungai. Kondisi itu menyebabkan suplai air yang kurang baik bagi perikanan.
“Perlu ada normalisasi sungai. Kemudian permasalahan lainnya limbah adalah kerang hijau. Karena limbah kerang hijau tidak bisa keluar, jadi perternak kerang hijau ini membuang limbahnya itu ke bibir sungai sehingga sudah sih terjadi sedimentasi ditambah peyempitan sungai,” katanya.
Pihaknya telah mengajukan proposal ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pengadaan mesin penghancur kerang hijau supaya persoalan limbah kulit kerang bisa teratasi bahkan memberi nilai ekonomi.
“Karena dari bubuk cangkang kerang hijau yang sudah digiling dengan mesin bisa menjadi pakan ternak ataupun bisa buat bikin paving blok dan segala macam. Nanti yang mengelolanya itu BUMDes. Pemerintah desa siap menyediakan lahan untuk pengelolaan limbah tersebut,” ujarnya.
BACA JUGA: DPRD Kabupaten Cirebon Minta Pemkab Selesaikan Antrean Masalah
Dirinya berharap, para wakil rakyat itu bisa menjembatani aspirasi para kuwu untuk disampaikan kepada dinas-dinas terkait. (Vicky/Narsita)