KABUPATEN CIREBON, SC- Ngabuburit masih menjadi pilihan favorit masyarakat ketika menunggu beduk magrib tiba. Namun tak sedikit warga yang melakukan aktivitas ngabuburit di tempat-tempat yang membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa.
Seperti yang dilakukan sejumlah anak yang ngabuburit menantang maut dengan bermain-main atau sekadar duduk-duduk di rel kereta api Blok Playangan, Desa Kaliwedi Kidul, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada Ramadhan tahun 2022 ini, aktivitas menunggu waktu buka puasa atau ngabuburit di atas rel kereta api seperti sudah menjadi tradisi yang susah dihilangkan. Mirisnya, ngabuburit membahayakan nyawa di lokasi tersebut mayoritas didominasi anak-anak yang masih berusia sekitar 11 hingga 8 tahun dan tanpa pendampingan dari orang tua.
BACA JUGA: Korlantas Polri Terjunkan Tim, Olah TKP Kecelakaan Maut di Pantura Gebang Cirebon
Aksi mereka di atas rel kereta api bahkan sungguh sangat mengerikan dan terbilang ekstrem. Betapa tidak, mereka justru mendekat ke area perlintasan ketika kereta api melintas. Jaraknya pun sangat dekat. Orang yang melihat akan merasakan ngeri yang teramat sangat. Mereka sengaja tidak menjauh dari rel karena harus memasang besi di atas rel agar bisa dilindas kereta api yang melintas.
Mereka pun tak menghiraukan teguran dari orang lain yang lebih dewasa, ketika mengingatkan adanya bahaya dan meminta menjauh dari rel kereta api. Mereka bergeming dan kembali melakukan aksi serupa saat kereta api datang dari arah sebaliknya. Aksi tersebut terus dan terus dilakukan sampai besi tersebut menipis hingga membentuk senjata tajam seperti pisau kecil atau bentuk lainnya.
“Tidak apa-apa om, berani kok,” ujar salah satu anak.
BACA JUGA: Gelandangan Tewas Tertemper Kereta Api
Mereka baru meninggalkan lokasi ngabuburit menantang maut ketika hari mulai senja atau saat berbuka puasa mulai menjelang.
Imbauan agar warga tidak melakukan aktivitas di rel kereta api termasuk ngabuburit disampaikan Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Suprapto. Menurutnya, masyarakat tidak dibenarkan ngabuburit di lokasi yang berbahaya bagi keselamatan, seperti beraktivitas di jalur rel kereta api. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukannya.
“Kami mengimbau masyarakat tidak melakukan ngabuburit di jalur rel kereta api. Pasalnya, selain melanggar aturan yang tertuang dalam Undang-Undang 23/2007 tentang Perkeretaapian, aktivitas tersebut juga sangat membahayakan keselamatan,” kata Suprapto.
BACA JUGA: Warga Pamijahan Cirebon Tewas Tertabrak KA Bersama Teman Wanitanya
Untuk menjamin keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api selama Ramadhan tahun ini, menurut Suprapto, PT KAI Daop 3 Cirebon menyiagakan 225 petugas keamanan yang terdiri dari Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) sebanyak 119 personel dan security 106 personel.
Menurut Suprapto, para petugas keamanan tersebut disebar di area stasiun, jalur rel mapun di dalam kereta api untuk menjamin rasa aman bagi para pengguna jasa kereta api. Bahkan, untuk pengamanan tersebut pihaknya juga bekerjasama dengan pihak kepolisian.
Selain itu, Daop 3 Cirebon juga berkaloborasi dengan TNI dalam menjamin keamanan objek vital jalur rel kereta api saat Ramadhan 1443 H ini. Yakni melalui kegiatan pengecekan menggunakan kendaraan lori. Pengecekan lintas dilakukan dari Stasiun Cirebon hingga Stasiun Ciledug.
“Kami berkolaborasi bersama pihak kepolisian dari Polres Cirebon Kota, berkomitmen untuk selalu menciptakan kondisi aman dan nyaman bagi para pengguna jasa KA,” pungkasnya. (Islah)