KABUPATEN CIREBON, SC- Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak petang hingga malam, menyebabkan sejumlah desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Cirebon, terendam banjir, Rabu (20/4/2022) malam.
Informasi yang dihimpun Suara Cirebon menyebut, salah satu kecamatan yang cukup terdampak pada banjir kali ini adalah Kecamatan Plumbon. Sejumlah desa di antaranya, Desa Kebarepan, Plumbon, Marikangen dan Desa Gombang, terendam banjir dengan ketinggian beragam. Banjir tak hanya merendam badan jalan, namun juga masuk ke rumah-rumah warga.
Kuwu Desa/Kecamatan Plumbon, Sukiba mengatakan,hujan deras yang terjadi sejak petang hingga malam menyebabkan, Sungai Soka tak mampu menampung debit air hingga meluap ke permukiman warga.
“Hujan yang turun sejak sore menyebabkan Sungai Soka meluap ke permukiman warga. Di Blok Jonggrong Lor banjir bahkan masuk ke rumah,” kata Sukiba kepada Suara Cirebon, saat dihubungi Rabu (20/4/2022) malam.
BACA JUGA: Waspada Musim Pancaroba, Suhu Udara Capai 34,8 C
Menurut Sukiba, ketinggian air di beberapa tempat bahkan mencapai pinggang orang dewasa. Banjir luapan Sungai Soka ini juga merendam jalan penghubung poros desa.
“Yang terparah di bawah kolong jembatan tol ketinggian air mencapai setengah meter lebih sehingga pengguna jalan baik roda empat dan roda dua harus eksta berhati hati,” ujarnya.
Selain di Kecamatan Plumbon, banjir juga menerjang di Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan. Di desa tersebut, ketinggian air bahkan mencapai 50 centimeter (cm).
Kuwu Jemaras Kidul, melalui Kaur Pelayanan (Lebe), Wawan Irawanto mengatakan, banjir merendam sejumlah permukiman warga Blok 4.
“Blok 4 Desa Jemaras Kidul banjir karena dapat kiriman dari Sungai Pengguyangan dari Desa Danawinangun dan buangan dari Kali Cengkuang. Dua sungai itu alirannya ke Desa Jemaras Kidul,” kata Wawan kepada Suara Cirebon.
BACA JUGA: Temui Wamen PUPR, Bupati Cirebon Curhat Banjir dan Infrastruktur
Menurut Wawan, Sungai pengguyangan telah dinormalisasi dan penyenderan, meski belum selesai. Meski belum selesai namun aliran pascanormalisasi menyebabkan semua menuju ke desanya.
“Hujan yang terus menerus sejak sore menyebabkan sungai tidak mampu menampung hingga air meluap. Akibatnya warga kami di Blok 4 RT005 RW 004 terkena dampak terparah.,” ujarnya.
Menurut Wawan, hingga pukul 23.00 WIB hujan masih belum reda. Pihaknya mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kami selaku pemerintah desa mengimbau kepada masyarakat Desa Jemaras Kidul untuk selalu waspada dan siap siaga barang kali ada banjir susulan yang tak disangka-sangka, karena hujan sampai saat ini (kemarin malam, red) masih belum reda, sedangkan di Sungai Pengguyangan debit air semakin tinggi,” katanya.
BACA JUGA: Realisasi Rutilahu Desa Kubang Baru 8 Unit
Ia mengimbau agar masyarakat mengevakuasi barang-barang ebrharga ke tempat yang lebih tinggi dan aman dari banjir.
“Alhamdulillah tidak ada kerusakan atau kerugian karena sampai saat ini belum ada info dari masyarakat dan air sudah masuk ke rumah- rumah, kami selaku pemerintah desa dan bantu Babinsa sudah siaga di balai desa untuk membantu masyarakat yang kena banjir,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, sejumlah desa langganan banjir seperti perumahan di Desa Banjrawangunan Kecamatan Mundu, Desa Gamel dan Desa Sarabau, Kecamatan Plered dilaporkan sempat banjir meski kembali surut. (Kirno/Narsita)