KABUPATEN CIREBON, SC- Kabupaten Cirebon kini memiliki pusat informasi dan layanan terpadu satu atap (LTSA) yang responsif gender yang dinamai Migrant Worker Resourse Center (MRC) untuk memastikan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Hal itu dikemukakan, Ketua DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cirebon, Nurohman Normandika kepada Suara Cirebon, Rabu (20/4/2022).
Nurohman menjelaskan, pusat informasi dan layanan terpadu satu atap yang mengintegrasikan layanan MRC dan LTSA diharapkan semakin dapat melindungi PMI dan calon PMI beserta keluarganya di Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: FSPMI Buka Pengaduan Tunjangan Hari Raya Mandiri
Menurutnya Kabupaten Cirebon merupakan kabupaten ketiga terbesar dalam penempatan PMI di luar negeri. MRC terintegrasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Pemerintah Kabupaten Cirebon, Program Safe and Fair ILO-UN Women, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cirebon dan Women Crisis Center Mawar Balqis.
“MRC ini telah diresmikan Juni 2021 lalu oleh Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dan Bupati Cirebon, H. Imron,” paparnya.
Pria yanga akrab disapa Maman ini menjelaskan, bahwa pengintegrasian layanan MRC dengan LTSA -P2MI yang responsif gender ini merupakan model percontohan pertama di Indonesia dan ASEAN. Juga sebagai bentuk kerja sama multi-pihak antara pemerintah, serikat buruh migran dan pusat krisis perempuan dalam membangun layanan terpadu dan terkoordinasi sesuai mandat Undang-Undang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI) No. 18/2017 untuk meningkatkan pelindungan PMI perempuan dan keluarganya di setiap tahapan migrasi, termasuk dari tingkatan desa.
BACA JUGA: Ketua IDI Kota Cirebon Tepis Isu Pembubaran IDI
“Program MRC ini juga didukung oleh program safe and fair: realizing women migrant workers’ rights and opportunities in the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) , sebuah program bersama ILO dan UN Women. Dengan dukungan Uni Eropa, Program Safe and Fair bertujuan untuk memastikan migrasi yang aman dan adil bagi semua perempuan di ASEAN, termasuk Indonesia,” pungkasnya. (Baim)