KABUPATEN CIREBON, SC- Desa Wisata Goa Macan Palimanan Barat, Kecamatan Gempol dan Desa Wisata Kota Tua Jamblang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon masuk 500 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Kepala Bidang Promosi dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Nana Mulyana mengatakan, dua desa tersebut dipilih oleh para pegiat wisata melalui Jaringan Desa Wisata (Jadesta).
Menurut Nana, setelah Desa Gegesik Kulon, Kecamatan Gegesik mendapat penghargaan ADWI tahun lalu, ia optimis tahun 2022 ini akan ada desa di Kabupaten Cirebon lagi yang mendapatkan penghargaan yang sama.
“Tahun ini, desa di Kabupaten Cirebon siap mendapatkan penghargaan ADWI 2022 menyusul Desa Gegesik Kulon,” kata Nana Jumat (22/4/2022).
BACA JUGA: Pengembangan Wisata Kota Tua Jamblang Terkendala 3A dan Akses
Nana mengatakan, daya tarik Desa Goa Macan untuk menyabet penghargaan tersebut lantaran di dalamnya terdapat pemandian air panas alami, goa macan, hingga makam keramat. Sementara Kawasan Kota Tua Jamblang, kata dia, di dalamnya terdapat puluhan bangunan tua bergaya tionghoa dan di tengahnya berdiri sebuah Vihara Jamblang.
Bangunan peribadatan tersebut, lanjut Nana, merupakan salah satu yang tertua di Cirebon karena dibangun pada abad 16 hingga 17. Selain itu, di kawasan tersebut terdapat juga ada sentra kerajinan gerabah di Desa Sitiwinangun.
Nana menerangkan, pihaknya akan mencoba menganggarkan biaya untuk memoles kedua desa tersebut. Baik secara infrastruktur maupun untuk atraksinya.
“Kami akan coba anggarkan. Saya rasa perlu, terutama karena belum ada homestay di sana,” ucapnya.
BACA JUGA: Kawasan Batik Trusmi Bakal Disulap Jadi Malioboro
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, dalam keterangan tertulis, menyampaikan, gelaran ADWI 2022 ini sejalan dengan semangat yang diusung dalam Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.
Menurutnya, Kemenparekraf hadir dengan kebijakan/program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Saya percaya kesempatan bisa datang di situasi apapun, tak terkecuali di dalam kesempitan (situasi pandemi). Di masa sulit mental kita diuji apakah kita punya semangat atau pasrah dengan keadaan atau sebaliknya bangkit dan buktikan bahwa menyerah tak akan pernah jadi pilihan,” ujarnya. (Islah)