KABUPATEN CIREBON, SC- Dalam beberapa hari terakhir, setiap sore sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Hujan dengan intensitas tinggi kerap menyebabkan aliran sungai meluap, salah satunya di Desa Gamel dan Desa Sarabau, Kecamatan Plered.
Dua desa itu kerap menjadi langganan banjir akibat luapan Sungai Sikenanga, setiap hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan itu dan daerah hulu.
Ironisnya, meski kini banjir yang melanda Desa Gamel dan Sarabau tersebut telah surut, peristiwa tersebut masih menyisakan persoalan, yaitu sampah yang terbawa arus banjir menumpuk di Sungai Sikenanga dan menyumbat aliran sungai yang melintasi desa setempat.
Tak tanggung-tanggung, ketinggian tumpukan sampah tersebut mencapai sekitar 1 meter dan panjang 25 meter.
BACA JUGA: Kabupaten Cirebon Dikepung Banjir
Kuwu Sarabau, Akmad Dandon menjelaskan, sudah tiga hari pemerintah desa bersama warga setempat membersihkan sampah yang menumpuk di Sungai Sikenanga tersebut. Namun karena jumlah sampah yang ada di sungai sangat banyak, upaya pembesihan sungai itu belum selesai.
“Hampir sudah tiga hari sampah dibersihkan tapi belum selesai, karena saking menumpuknya sampah dan pembersihan ini dengan alat seadanya atau manual,” kata Akmad, Senin (25/4/2022).
Karena, lanjut Akmad, apabila sampah tersebut tidak segera dibersihkan, dikhawatirkan saat hujan deras turun akan menyumbat aliran sungai sehingga menyebabkan bajir yang semakin parah.
“Kami takut barangkali akan ada hujan deras lagi. Dengan debit air yang sangat tinggi dan tumpukan sampah belum kunjung dibersihkan maka akan memperparah banjir,” katanya.
BACA JUGA: Temui Wamen PUPR, Bupati Cirebon Curhat Banjir dan Infrastruktur
Menurut Kuwu, sampah tersebut bukan berasal dari desa setempat, melainkan sampah yang terbawa arus Sungai Sikenanga dari wilayah lain. Sampah tersebut tersangkut di jembatan yang ada di Desa Gamel dan menyumbat aliran air, sehingga air meluap dan merendam desa setempat.
“Sampah yang sangat menumpuk ini dapat kiriman banjir dari selatan. Sehingga di wilayah kami kena dampaknya aja. Sampahnya berupa kayu, plastik, karet dan macam-macam sampah sampai menumpuk,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya berharap, Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon melalui dinas terkait bisa memberikan perhatian dengan menurunkan alat berat untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut.
“Karena dengan alat manual atau tenaga manusia tak mungkin akan bisa selesai satu atau dua hari, kecuali dengan alat berat,” pungkasnya. (Narsita)