KABUPATEN CIREBON, SC– Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, menggelar Bimbingan Teknis dan Pelatihan Ketahanan Pangan untuk Pertanian Tanaman Padi dan Peternakan/Penggemukan Kambing bagi Masyarakat dan Kelompok yang dilaksanakan di Desa Cengkuang, Rabu (18/5/2022).
Kegiatan itu dihadiri puluhan petani padi dan peternak dari sejumlah desa di Kecamatan Palimanan. Para petani dan peternak kambing itu terlihat serius menyimak pemaparan pihak penyuluh lapangan (PPL) yang dihadirkan BPP.
Kuwu Desa Cengkuang, Zaenal Arifin menjelaskan, bimbingan teknis (bimtek) dan pelatihan untuk para petani dan peternak menjadi salah satu program yang diatur Pemerintah Pusat melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104.
BACA JUGA: Distan Majalengka Kembangkan Tanaman Sorgum
“Dalam Perpres disebutkan bahwa selain BLT, program tambahan yang harus disampaikan ke masyarakat sebesar 20 persen salah satu di antaranya program yang sekarang yang sedang berjalan yaitu program bimbingan teknik pertanian dan peternakan kambing dan kerbau,” kata Zaenal.
Menurutnya, bimtek dan pelatihan itu sangat perlu dilakukan, terlebih saat ini di sejumlah daerah di Indonesia tengah mewabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi dan kerbau serta kambang.
“Sekarang kan penyakit mulut dan kuku tengah menyerang ternak domba dan sapi. Nah bagaimana pencegahannya serta bagaimana cara mengobatinya, tadi sudah dijelaskan oleh BPP,” ujarnya.
BACA JUGA: BUMDes Cikulak Kidul Siap Jadi Penyalur Pupuk
Selain itu, menurut Zaenal, masalah regerasi pupuk yang setiap tahun ada pengurangan jatah pupuk subsidi juga telah disampaikan pihak Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon.
“BPP Pertanian sebatas menjelaskan bagaimana teknik pertanian benar. Itu yang perlu disampaikan ke masyarakat,” jelasnya.
Terkait program ketahanan pangan, Zaenal menyebut, di Desa Cengkuang pertanian merupakan sektor yang paling diminati masyarakat.
BACA JUGA: Harga Gabah Anjlok, Petani Terpuruk
“Karena sudah turun temurun dari zaman dahulu. Wilayah pertanian kami sangat luas sekitar 116 hektare. Jadi mayoritas penduduk Desa Cengkuang selain anak-anak muda yang kerja di luar daerah, orang-orang yang tinggal di sini tetap bertani,” ujarnya .
Sisanya, lanjut Zaenal, peternak mandiri meski jumlahnya tidak sebanyak petani.
“Kami berharap para petani di Desa Cengkuang mau mendengar arahan-arahan dari BPP Palimanan dengan adanya teknologi baru tentang pertanian agar bisa masuk ke petani modern,” katanya. (Narsita)