Bahkan, Supri mengungkapkan, luapan aliran air Sungai Cimanis juga merendam lahan pertanian tebu, palawija, dan padi milik warga
“Puncak Sungai Cimanis meluap yang merendam jalan desa maupun permukiman sekitar pukul 18.00 WIB. Sementara ketinggian banjir kisaran 30 hingga 40 cm. Memang setelah dua jam air mulai surut,” katanya kepada Suara Cirebon, Selasa (7/6/2022).
Supriyadi menjelaskan, JUT yang nyaris terputus tersebut merupakan akses para petani tebu dan palawija untuk bercocok tanam, maupun saat mengangkut hasil panen. JUT yang awalnya memiliki lebar sekitar 5 meter kini hanya menyisakan sekitar 1 meteran saja akibat tergerus arus Sungai Cimanis.
BACA JUGA: Tebing Cimanis Tergerus, Rumah Pompa Ambruk
Menurutnya, hal ini sangat berisiko bagi para petani maupun warga yang kerap menggunakan jalan tersebut. Karena, selain jalan menjadi sempit, akses pun sangat licin. Sehingga, dikhawatirkan akan tergelincir dan jatuh ke sungai. Terlebih saat ini memasuki musim panen, baik palawija maupun padi.