Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Jenderal Soedirman
AWAL tahun 2020 lalu, dunia dikejutkan dengan munculnya virus Covid-19 yang menyebabkan turunnya perekonomian dunia tak terkecuali Indonesia. Banyak pelaku usaha yang memutuskan untuk menutup bisnisnya akibat turunnya pendapatan selama pandemi.
Beberapa perusahaan dan pusat perbelanjaan terpaksa melakukan PHK pada karyawan akibat tidak mampu membayar gaji karyawan. Hal ini diperparah setelah diberlakukannya kebijakan social distancing sehingga mobilitas masyarakat semakin terbatas.
BACA JUGA: Nilai Investasi di Kota Cirebon Meningkat
Rumah makan, cafe, restoran, dan pusat perbelanjaan serta pasar tradisional harus di tutup sementara untuk meminimalisir keramaian. Mau tidak mau, para pelaku usaha harus memutar otak untuk menetapkan strategi yang tepat agar dapat survive menghadapi pandemi.
Tak dapat dipungkiri pandemi Covid-19 telah mengakibatkan terjadinya pergeseran pola perilaku konsumen dan diprediksi bahwa perubahan tersebut tidak akan sepenuhnya kembali normal seperti sebelum pandemi. Saat ini, masyarakat cenderung lebih suka berbelanja secara online dalam memenuhi kebutuhannya sehingga mengubah strategi pemasaran di setiap bisnis.
NielsenIQ mencatat jumlah belanja online di Indonesia pada tahun 2021 naik 88 persen dibanding tahun sebelumnya. Dalam hasil survei We Are Social pada April 2021 Indonesia memempati posisi pertama penggunaan e-commerce yaitu sebanyak 88,1 persen disusul Inggris pada posisi kedua.
Menurut Hermawan Kartajaya selaku pakar pemasaran Indonesia, dapat dipastikan pemasaran (marketing) sesudah pandemi akan lebih sulit dibandingkan sebelum pandemi karena daring tetap berjalan dan offline sudah mulai balik juga. Oleh sebab itu pelaku usaha harus mempersiapkan stategi pemasaran pasca pandemi.
Adapun strategi yang dapat dilakukan yaitu, pertama maksimalkan penggunaan digital marketing. Adanya pandemi Covid-19 semakin mempercepat perkembangan digital marketing. Selama pandemi masyarakat membatasi kegiatan di luar rumah sehingga aktifitas dilakukan secara online melalui platform digital.
Dalam meningkatkan digital marketing pelaku usaha dapat menggunakan stategi SEO (Search Engine Optimization) yang merupakan strategi untuk meningkatkan visibilitas website di halaman pencarian Google. Dengan strategi SEO dapat menempatkan website atau blog di halaman utama SERP (Search Engine Result Page) sehingga berpotensial lebih besar dalam menemukan pelanggan baru.
Selanjutnya dapat menggunakan iklan berbayar atau dikenal juga dengan Paid Ads yang merupakan cara pemasaran digital melalui pemasangan iklan di platform tertentu sehingg dapat mengundang calon pelanggan untuk mengunjungi halaman produk terkait. Untuk menggunakan strategi ini, tentu Anda harus membayar biaya layanan iklan pada Platform yang Anda pilih.
Kedua, memanfaatkan social media marketing. Saat ini sudah banyak media sosial yang dapat digunakan untuk menawarkan produk dan jasa. Anda dapat menggunakan Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok dan lainnya. Melalui media ini, Anda dapat melakukan pemasaran secara terstruktur dan tepat sasaran. Buat konten yang menarik untuk measarkan produk.
BACA JUGA: Kementrian BUMN Targetkan Bantu 200.000 UMKM Kabupaten Cirebon
Selain itu Anda juga perlu memasarkan merek, tujuannya agar masyarakat mengenal merek secara menyeluruh atau dikenal dengan brand awarness. Dengan meningkatkan brand awarness dan memberikan impresi yang baik, maka akan meningkatkan rasa percaya masyarakat sehingga dapat meningkatkan konversi promosi ke penjualan.
Ketiga, persiapkan bisnis e-commerce pasca pandemi Covid-19. Percepatan transformasi e-commerce menjadikan belanja online sebagai suatu pilihan yang paling tepat untuk dilalukan masyarkat dikala pandemi. Anda dapat menjual produk di beberapa e-commerce seperti Lazada, Shopee. Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya . usahakan tidak hanya menjual di satu e-commerce agar mendapatkan jangkauan pelanggan yang lebih luas. Gunakan kata kunci pencarian yang paling sesuai dengan produk Anda.
Keempat, pastikan keamanan produk Anda. Anda perlu memberikan perhatian lebih pada segala promosi atau penjualan yang Anda lakukan. Hindari segala kesan yang dapat merusak brand bisnis Anda. Anda dapat memberikan asuransi terhadap produk dan juga dapat memberikan video pengemasan kepada pelanggan bagaimana keadaan dan jaminan produk yang telah dilakukan. Hal ini akan membantu mereka percaya bahwa Anda meminimalkan segala resiko penularan virus Covid-19.
BACA JUGA: UMKM Didorong Daftarkan HKI Produknya
Kelima, bundling produk. Tehnik ini menggabungkan beberapa produk yang dikelompokkan bersama dan dijual dengan satu harga. Strategi pemasaran ini digunakan untuk mendorong pelanggan membeli produk lebih banyak. Meskipun tergolong lawas, strategi ini dapat membuat penjual menghabiskan stok barang lebih cepat.
Keenam, bangun hubungan dengan pelanggan Anda. Anda dapat melakukan komunikasi secara intens dan memberikan voucher diskon atau poin bagi pelanggan setia Anda. Hal ini akan menumbuhkan loyalitas antara pelanggn dengan brand Anda. Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai macam sektor bisnis.
Strategi-strategi pemasaran yang telah dipaparkan di atas nyatanya efektif digunakan untuk bertahan. Pelaku bisnis dapat mengambil peluang baru atas pergeseran pola perilaku konsumen. Perlu diingat bahwa jangan panik, terus belajar dan lakukan analisis yang tepat untuk mencari peluang agar bisnis Anda semakin berkembang.***