Asdullah melakukan peninjauan ke lokasi kegiatan normalisasi yang menggunakan alat berat jenis eskavator. Menurut Asdullah, upaya tersebut dilakukan Pemdes Pegagan Lor sebagai langkah antisipasi terjadinya banjir ketika musim hujan tiba. Normalisasi dilakukan dari Sungai Rentang menuju alur Sungai Tumaritis.
Berkaca dari tahun lalu, kata Asdullah, banjir di wilayah tersebut kerap terjadi akibat tidak maksimalnya saluran pembuangan sehingga menghambat arus air. Sehingga, normalisasi perlu dilakukan agar masyarakat sekitar sungai tidak khawatir saat memasuki musim hujan.
BACA JUGA: Alun-alun Kompleks Makam Sunan Gunung Jati Banjir
“Salah satu caranya yaitu dengan cara menormalisasi saluran alur air. Dan setelah saya analisa di lokasi Sungai Rentang alur Sungai Tumaritis ini sering mampet kerena dangkal dan banyak tersumbat karena rumput liar. Sehingga air sungai kerap meluap kepemukiman warga di sekitarnya,” kata Asdullah, Rabu (22/6/2022).
Selain menormalisasi sungai, pihaknya juga akan melakukan pembangunan Dinding Penahan Tanah (DPT) di lokasi tersebut. Agar tanah lumpur bisa tertahan dan atidak terjadi longsor usai dilakukan normalisasi ini. Ia menyebut, jumlah anggaran yang dikucurkan ialah sebesar Rp196 juta dengan pekerjaan normalisasi sepanjang 1,3 km dengan lebar 3,5 meter.
Dengan upaya tersebut, diharapkan bisa memperlancar aliran air tanah dari pekarangan dan tanah persawahan. Selain itu, juga bisa meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya para petani.
BACA JUGA: Kabupaten Cirebon Dikepung Banjir
Sementara itu, warga sekitar Sungai Rentang Kapetakan, Ami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah melakukan normalisasi Sungai Rentang. Ia mengaku senang dengan adanya normalisasi sungai tersebut, karena ia kini tidak lagi khawatir terdampak banjir yang sebelumnya kerap terjadi.
“Sungai ini sering meluap hingga ke rumah warga hingga 50 cm. Semoga dengan adanya normalisasi sungai ini warga sekitar tidak lagi terdampak banjir,” ucapnya. (Islah)