Suyanto pun tidak menyangka usulannya disambut dengan baik oleh kawan komunitasnya. “Masya Allah antusiasmenya ternyata besar untuk belajar Al-Qur’an, kaget saya juga karena tadinya saya pikir bakalan ada yang tidak setuju atau hal lainnya,” tuturnya, Selasa (28/6).
Kini setiap pertemuannya, anggota Komunitas Tunanetra Cirebon wajib menyetorkan hafalan baru dan minimalnya selalu murajaah hafalannya.
“Alhamdulillah teman-teman bisa mengikuti, dan mereka selalu nambah ilmu baru. Insya Allah kita di sini sama-sama belajar bareng,” jelas Rastini. (Rilis)