Kondisi tersebut membuat capaian target-target imunisasi dasar lengkap untuk anak jauh dari ketentuan. Sehingga berpotensi terjadinya kejadian luar biasa terhadap penyakit yang memang dapat dicegah dengan imunisasi.
BACA JUGA: Waspada Hepatitis, Dinkes Kabupaten Cirebon Sebar Edaran Kewaspadaan
Karena itu, ia ingin pelaksanaan BIAN tahun ini bisa maksimal sebab saat ini sudah tidak ada lagi pembatasan pergerakan masyarakat.
“Target kita hanya 80 persen. Lalu kenapa tidak 100 persen? Karena kita akan melihat juga kondisi anak apakah siap atau tidak ikut imunisasi. Karena kondisi kesehatan anak itu berbeda, itulah yang membuat targetnya tidak penuh,” terang Neneng.
Ia meminta kepada seluruh masyarakat khususnya yang memiliki anak, agar tidak khawatir mengikuti BIAN. Karena imunisasi merupakan sebuah usaha untuk mencegah suatu penyakit pada anak seperti Campak dan Rubella. Karena, pihaknya juga dalam rangka mempertahankan eradikasi polio pada tahun 2026 nanti.
BACA JUGA: Sejumlah Warga Binaan Lapas Narkotika Positif HIV/AIDS
Selain itu, dalam pelaksanaan BIAN itu, juga ada imunisasi tambahan yakni Human Papiloma Virus dan Rotavirus.