Bupati Cirebon, H. Imron mengatakan, Kabupaten Cirebon menjadi salah satu wilayah yang menjadi lumbung PMI terbesar kedua di Jawa Barat. Dari usia kerja yang tercatat sebanyak 1.643.000 dan angkatan kerja 969 ribu lebih, ribuan orang di antaranya mengadu nasib ke luar negeri menjadi PMI di berbagai negara tujuan.
“Data yang tercatat sebagai PMI sejak tahun 2019 ada 9.931 orang, tahun 2020 tercatat 2.803 dan 2021 tercatat 2.471 orang. Tren ini memang mengalami penurunan karena berbagai hal. Namun ini tetap menjadi perhatian bersama bahwa angkatan kerja harus bisa difasilitasi,” kata Imron, dalam sambutan kegiatan Pelatihan Life Skill PMI Purna Penempatan, di salah satu hotel Kawasan Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Selasa (5/7/2022).
BACA JUGA: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Jenazah TKW Beranak Satu Tiba di Rumah Duka
Imron menjelaskan, meskipun yang menjadi PMI hanya sebagian kecil saja, namun bisa mengurangi angka pengangguran yang selama ini menjadi perhatian pemerintah. Yang menjadi catatan Pemkab Cirebon, lanjut Imron, hal itu menunjukkan ketersediaan lapangan kerja di Kabupaten Cirebon masih minim.
“Indikator dari sisi penyerapan tenaga kerja juga masih rendah,” jelas Imron.
Oleh karena itu, kata Imron, berbagai upaya pun terus dilakukan pemerintah dalam meminimalisasi pengangguran. Salah satunya dengan menggandeng pihak lain yang bisa disinergikan. Tujuannya, agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Kegiatan pelatihan life skill (kecakapan hidup) tersebut diharapkan dapat membuka lapangan kerja yang ujungnya bisa mengurangi pengangguran di Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: Jatuh dari Lantai 14, TKW Cirebon Tewas di Malaysia
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon, H. Hartono, menyampaikan, pemberangkatan PMI ke luar tahun ini tercatat lebih dari 3.000 orang dengan negara tujuan terbanyak yakni Hongkong dan Taiwan.
Meskipun dari sisi aturan sudah mulai longgar ke negara tujuan, kata Hartono, namun kemampuan dari calon PMI sendiri harus tetap dibekali. Dari mulai aturan teknis, administrasi hingga daya saing yang mumpuni, harus dimiliki oleh para PMI Kabupaten Cirebon.
“Tujuannya agar mereka bisa memiliki daya saing saat berada di luar negeri. Sehingga kemampuan mereka bisa mumpuni saat melakukan kontrak kerja dan endingnya bisa memberikan kesejahteraan hidup bagi dirinya dan keluarga,” ungkapnya. (Islah)