“Kebetulan di desa kami ada mahasiswa IPB dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang sedang KKN, jadi kita ajak sekaligus memperkenalkan tradisi yang ada di Megu Gede,” katanya.
Iman mengatakan, prosesi ganti lawaon yang dilaksanakan bertepatan dengan tradisi Kliwonan itu, bertalian erat dengan jati diri warga Megu Gede.
BACA JUGA: Pemdes Megu Gede Salurkan BLT Sesuai Aturan
“Bangsa ini masih berdiri tegak karena kekayaan budaya masih dipertahankan oleh masyarakatnya. Saya berharap tradisi yang menjadi kekayaan autentik kebudayaan daerah harus terus dipertahankan baik di tingkat desa bahkan hingga tingkat kabupaten,” pungkasnya. (Vicky)