Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Encus Suswaningsih mengatakan, pencegahan PMK melalui penyuntikan vaksin masih terkendala anggaran. Sehingga upaya penanggulangan PMK tersebut nantinya akan menggunakan biaya tak terduga (BTT) dari APBD Kabupaten Cirebon.
“Pemda sudah menyetujui adanya anggaran BTT sebanyak Rp1 miliar untuk penanganan PMK,” kata Encus kepada awak media, Kamis (7/7/2022).
BACA JUGA: Kasus PMK di Kabupaten Cirebon makin Meluas, Serang 1.362 Ekor Hewan di 22 Kecamatan dan 48 Desa
Menurut Encus, awalnya Distan mengajukan Rp6 miliar untuk penanganan wabah PMK, namun Pemkab Cirebon hanya menyetujui Rp1 miliar.
Anggaran tersebut, lanjut Encus, akan digunakan untuk pengadaan obat-obatan termasuk vaksin PMK agar penanganan bisa maksimal.
“Kami akan lakukan lelang cepat untuk pengadaan, baik obat-obatan maupun hal yang berkaitan dengan penanganan wabah PMK,” ujarnya.
BACA JUGA: PMK Picu Inflasi, Dampak Pasokan Hewan Kurban Lebih Rendah dari Permintaan
Senada, Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih mengatakan, pencegahan PMK melalui penyuntikan vaksin PMK, masih terkendala anggaran. Akibatnya, vaksinasi yang sudah dilakukan belum bisa mengcover semua ternak yang ada di Kabupaten Cirebon.
Namun ia memastikan, upaya penanggulangan PMK tersebut nantinya akan menggunakan biaya tak terduga (BTT) dari APBD Kabupaten Cirebon dan CSR sejumlah perusahaan.
“Untuk penanganan seperti membeli obat dan vaksinnya,” terang Ayu, di sela meninjau ternak sapi milik Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Pengguyangan, Desa Jatimerta, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Kamis (7/7/2022).
BACA JUGA: Waduh! Wabah PMK Meluas Tulari Kerbau
Untuk diketahui, jumlah hewan ternak yang terjangkit PKM di Kabupaten Cirebon mencapai hampir 1.500 yang terdiri atas 1.170 ekor sapi potong, 25 ekor sapi perah, 287 ekor kerbau dan 10 ekor domba yang tersebar di 52 desa 23 kecamatan.
Sementara hewan yang telah dinyatakan sembuh ada 500-an ekor. (Islah)