Kedatangan warga yang didampingi aktivis Karang Taruna desa dan salah satu LSM itu untuk berunjuk rasa meminta perusahaan mengakomodasi keinginan masyarakat setempat.
Ketua Karang Taruna Desa Astanamukti, Khismandi, menyampaikan, salah satu tuntutan warga terkait pengolahan limbah produksi yang justru diberikan kepada perusahan di luar daerah.
BACA JUGA: Polisi Usut Temuan Limbah Medis B3 di Gebang
“Padahal kalau melihat kearifan lokal, limbah itu harusnya diberikan kepada masyarakat sekitar untuk diolah. Ini jelas tidak tidak memberikan kontribusi positif maupun manfaat yang berarti kepada masyarakat sekitar khususnya warga Desa Astanamukti,” ujarnya.
Senada, Bidang Hukum dan HAM LSM Kompak Cirebon, A Fauzan, menyampaikan, dalam aksi itu pihaknya mendampingi warga setempat yang menginginkan PT. Trimitra untuk tidak melanjutkan kontrak pengelolaan limbah dengan PT. Kuta Singa Perbangsa, karena perusahaan yang berasal dari Karawang itu tidak mendapatkan dukungan dan rekomendasi dari pemerintahan desa setempat.
“Bahkan saat ini terjadi reaksi penolakan dari masyarakat atas kerja sama kedua PT tersebut,” kata Fauzan.
BACA JUGA: Komisi III Soroti Limbah Proyek PLTU II
Menurut Fauzan, sebelum menggelar aksi ini, pihaknya dan Pemdes Astanamukti sudak kerap kali melakukan serangkaian komunikasi dengan pihak PT Trimitra.
“Sudah (komunikasi, red) terhitung sejak Januari 2022. Namun kami tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, sehingga puncaknya adalah aksi hari ini ( kemarin, red), dimana kami meminta kepastian dari pihak perusahaan,” tegasnya.
Dijelaskan Fauzan, dalam aksi tersebut pihak perusahaan menerima semua aspirasi yang disampiakan. Namun, mereka tidak dapat mengambil keputusan, karena semua aspirasi tersebut nantinya akan disampaikan ke pimpinan pusat yang berada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
BACA JUGA: Soal Limbah Batu Alam, DPRD Minta Pemkab Cirebon Edukasi Pengusaha
“Ya mereka minta waktu satu minggu untuk melaporkannya ke kantor pusat di Karawang,” singkatnya.
Fauzan menyambut baik perusahaan dalam memberdayakan tenaga kerja dengan merekrut masyarakat setempat.
“Tetapi yang kita inginkan pengolahan limbah yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat. ” Nantinya kami akan mengadakan bakti sosial dengan menyantuni anak yatim piatu dan jompo,” pungkasnya. (Baim)