“Ini juga kenapa belanja peralatan serapannya cuma 35 persen? Kenapa tidak dimaksimalkan,” tanya Ismi.
Menurut Pandi, ketika memang ada semangat dan komitmen DKPP untuk memenuhi ketahanan pangan daerah, harusnya bisa memaksimalkan penyerapan anggaran yang ada dan bukan malah diabaikan, sehingga menumpuk menjadi Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, red).
Dalam kesempatan itu, Sekretaris DKPP Kabupaten Cirebon, Edi Subandi menyampaikan alasan minimnya serapan anggaran di dinasnya. Saat itu, kata Edi, situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan karena keberadaan DKPP baru dimerger dengan dinas kelautan. Karena itu, lanjut dia, DPKPP pun tidak melaksanakan pengadaan gabah dan pengadaan benih ikan.
“Makanya, pengadaan gabah tidak dilaksanakan. Begitu juga dengan pelaksanaan pengadaan benih ikan,” kata Edi.
BACA JUGA: Serapan Anggaran Rendah, DPRD Kabupaten Cirebon Soroti SiLPA 2021
Diakui Edi, DKPP memang memiliki balai benih ikan yang lokasinya ada di wilayah Dukupuntang. Balai tersebut hingga kini masih terus berjalan dan banyak yang sudah merasakan kehadiran balai benih ikan itu. Selain balai benih, DKPP juga mempunyai tambak ikan di Desa Ambulu, Kecamatan Losari.