Ia menerangkan, untuk kloter terkahir ini merupakan gabungan dengan daerah lain seperti dari Depok, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Salah satu jemaah dalam kloter terakhir ini, sambung Yuto, mengalami sakit di tanah suci dan meninggal dunia.
Informasi yang ia terima, jemaah tersebut atas nama H Jamhari asal Desa Cipeujeuh yang meninggal karena penyakit jantung.
Yuto menambahkan, rerata jemaah haji merasa puas dengan pelayanan yang diberikan pemerintah, baik dari sisi persiapan, transportasi, penginapan, konsumsi dan lain-lainnya.
Dikatakan Yuto, Pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan prima kepada jemaah. Sehingga apa yang menjadi kebutuhan jemaah haji selama ditanah suci bisa terpenuhi.
BACA JUGA: Website Bawaslu Kabupaten Cirebon Diretas
“Ini juga menjadi penyemangat bagi kami, karena apa yang kita lakukan bisa berkesan baik untuk para jemaah,” bebernya.
Ia berharap, kondisi segera normal sehingga semakin banyak kuota haji yang dibuka dan masa tunggu atau antrean bisa berkurang. Karena jika kondisi sudah mulai normal, maka ia memperkirakan akan ada 2.375 jemaah haji asal Kabupaten Cirebon yang akan berangkat ke tanah suci pada musim haji mendatang.
“Saat ini kan masa tunggu jemaah haji itu 23 tahun,” ungkapnya. (Islah)