“Merger sekolah dilakukan pada satu hamparan. Biasanya terdapat di desa yang memiliki lebih dari satu SD. Idealnya satu SD memiliki 100 murid dan jika dibagi 6 rata-rata 20 murid per kelas,” terang Roni.
BACA JUGA: SDN 2 Trusmi Wetan hanya Dapat Satu Siswa
Diterangkan Roni, banyak faktor yang menyebabkan sekolah pada suatu lokasi minim peserta didik. Di antaranya, kurangnya anak usia sekolah di kawasan tersebut dan kemungkinan faktor keinginan orang tua yang memilih sekolah terbaik.
Roni meyakini, proses merger tidak akan mempengaruhi proses belajar mengajar. Bahkan dari sisi tenaga pendidik dan kependidikan pun tetap ideal.
“Rencana merger di Desember tahun ini. Karena dari posisi kepala sekolah masih penuh, tentunya kita tidak ingin adanya demosi kepala sekolah,” pungkasnya. (Islah)