Tren angka kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Cirebon terus meningkat. Saat ini, hewan ternak yang terjangkit PMK sudah mencapai 1.500 ekor dan tersebar di 53 desa 23 kecamatan.
Hal tersebut dikemukakan Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih usai meninjau ternak sapi milik Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Pengguyangan, Desa Jatimerta, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Kamis (7/7/2022).
“Ada sekitar 1.500 ekor ternak yang terkena PMK, sekarang 500 ekor sudah sembuh. Artinya hingga saat ini ada peningkatan kesembuhan hewan yang terkena PMK,” ujar Ayu, sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih.
BACA JUGA: Wali Kota Sebut PMK sudah Seperti Pandemi
Untuk pencegahan PMK melalui penyuntikan vaksin PMK, diakui Ayu, masih terkendala anggaran. Akibatnya, vaksinasi yang sudah dilakukan belum bisa mengcover semua ternak yang ada di Kabupaten Cirebon. Namun ia memastikan, upaya penanggulangan PMK tersebut nantinya akan menggunakan biaya tak terduga (BTT) dari APBD Kabupaten Cirebon dan CSR sejumlah perusahaan.
“Untuk penanganan seperti membeli obat dan vaksinnya,” terang Ayu.