Hal itu dikemukakan, Ketua Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Cirebon, Iis Krisnandar terkait sepinya minat ASN senior untuk mengikuti open bidding Sekda pada periode ini. Iis mengaku sangat menyayangkan sepinya pendaftar seleksi terbuka Sekda yang kini sudah memasuki tahap lanjutan tersebut.
BACA JUGA: Empat Pejabat Lolos Seleksi Lanjutan Oppen Bidding Sekda Kabupaten Cirebon
Menurut Iis, dari empat nama yang dinyatakan lolos seleksi administrasi, nantinya panitia seleksi (pansel) hanya akan memilih tiga nama. Setelah muncul tiga nama, kata Iis, nantinya akan dipilih oleh Bupati nama yang cocok dari ketiganya itu.
“Sudah selesailah dinamikanya,” ujar Iis, Selasa (2/8/2022).
Ia menjelaskan, penilaian objektifitasnya hanya untuk menentukan tiga nama dari total empat peserta tersebut. Setelah itu, baru penilaian subjektif dari Bupati.
Sementara selama ini, lanjut Iis, nama Hilmi Rivai santer diperbincangkan sebagai pemegang restu dari Bupati. Jika nanti benar jabatan Sekda diberikan kepada Hilmi, ia ingin agar semua pihak mendukungnya.
“Itu bisa saja jadi kenyataan,” kata Iis.
Ia tidak ingin ketika telah ditetapkan nama Sekda, kemudian ada yang menggerutu. Menurut dia, para ASN harus konsekuen karena faktanya hanya empat nama itu yang mendaftar. Begitu juga dengan peserta yang tidak terpilih, tidak boleh menggerutu di kemudian hari.
BACA JUGA: DOB Diyakini Bikin Cirebon Timur Cepat Maju
“Karena kan tidak mungkin semua jadi Sekda,” tegasnya.
Sementara kepada yang terpilih nanti, Iis mengimbau agar tetap banyak belajar agar terbangun komunikasi yang baik antar SKPD di Pemda Kabupaten Cirebon yang dikomandoi oleh Bupati dan Sekda. Hal itu, agar semua bisa berjalan seuyunan dan pada gilirannya Kabupaten Cirebon akan bangkit.
Disinggung sepinya pendaftar tersebut akibat adanya indikasi pemboikotan dari pejabat eselon II karena kabar santer beredar Bupati sudah menyiapkan “putra mahkota”, Iis mengaku tidak tahu menahu.
Ia menegaskan, kalau memang ASN ingin menjadi Sekda, syaratnya ikuti ketentuan yang ada, yakni daftarkan diri pada seleksi terbuka Sekda, karena itu merupakan hak.
“Saya yakin ketika ada yang mendaftar, Bupati pasti menerimanya. Tidak ada dasarnya Bupati menolak pendaftar Sekda. Bupati tidak bisa menolak,” tegasnya.
Kepala Dinsos itu pun mengharapkan, dengan adanya pergantian Sekda nanti, IPM Kabupaten Cirebon naik. Pasalnya, sejauh ini IPM Kabupaten Cirebon terus mengalami penurunan. Dari sebelumnya di posisi 18 kini menjadi ke 22. Karena itu, Sekda yang baru nanti harus mempunyai target yang jelas agar bisa menjadi prestasi tersendiri.
BACA JUGA: Cirebon Expo 2022 Dinilai Dorong Pulihan Ekonomi
“Tapi kalau biasa-biasa saja, itu aneh,” ujarnya.
Terlebih, imbuh Iis, satu tahun ke depan sudah masuk tahun politik sekaligus tahun pertanggungjawaban Bupati di akhir masa jabatan alias bukan hanya pertanggungjawaban tahunan.
“Karena itu, atas nama Korpri, saya ingin agar Kabupaten Cirebon mendapatkan Sekda terbaik yang memiliki rekam jejak bagus, cakap dan mampu memimpin,” pungkasnya. (Islah)