Dengan memanfaatkan lahan kosong di sejumlah bahu jalan di wilayah Kabupaten Majalengka, mereka menggelar dagangannya, seperti bendera merah putih, umbul-umbul, background dan aksesori lain bertema hari kemerdekaan.
Pedagang yang datang dari berbagai daerah di kota angin, bahkan, ada yang beralamat di kabupaten tetangga mulai menggelar barang daganganya sejak akhir Juli lalu. Harapannya mereka dapat menjual kelengkapan atribut perayaan hari kemerdekaan lebih banyak, memperoleh untung lebih besar.
BACA JUGA: Penjualan Atribut HUT Kemerdekaan Masih Lesu
“Saya berjualan lebih awal sejak 24 Juli 2022 kemarin, harapannya masyarakat mengetahui lapak berjualan saya,” ujar Siti (58), salah seorang penjual bendera di Jalan KH Abdul Halim, Kabupaten Majalengka, Rabu (3/8/2022).
Siti menjual bendera dengan harga beragam, tergantung ukuran dan jenis yang dibeli konsumen. Bendera dijual mulai Rp20.000 – Rp50.000, umbul-umbul Rp30.000 dan background Rp250.000 – Rp300.000. “Harga tersebut masih bisa kurang apalagi membeli jumlah banyak,” ucapnya.
Perempuan asal Desa Leuwikidang, Kecamatan Kasokandel itu mengaku, menjelang peringatan hari kemerdekaan selalu berjualan bendera setiap tahun bersama suaminya di Jalan Abdul Halim. Jalan utama Majalengka ini dinilai strategis, karena berada di pusat kota.
BACA JUGA: Dandim 0617/Majalengka: Isi Kemerdekaan dengan Kreativitas
Siti mengaku sehari-hari biasanya membuka warung di rumahnya. Namun, setiap Agustus ia memilih berjualan bendera. Alasannya, keuntungan dari berjualan bendera dan pernak pernik hari kemerdekaan lebih besar dibanding dari warungnya.
“Kalau sudah gak berjualan bendera, saya berjualan warungan di rumah. Sekarang libur dulu warungnya, jualan mau bendera keuntungannya lumayan,” jelasnya.
Sementara itu, Ikbal (24) pedagang bendera lainnya mengatakan, biasanya ia berjualan bendera sampai 16 Agustus. Ia berharap, tahun ini lebih banyak bendera dan pernak-pernik perayaan kemerdekaan yang terjual.
BACA JUGA: Gerakan Masyarakat Cirebon Menggugat Turun ke Jalan, Kemerdekaan untuk Siapa?
“Penjualan tahun lalu sepi karena ada pendemi Corona. Mudah-mudahan tahun sekarang pembelinya lebih banyak,” harapnya. (Abr)