“Tapi ada juga yang terang-terangan, mungkin karena mereka merasa bukan dari Cirebon. Kadang mereka mendapat perlakuan tidak manusiawi, kadang tidak dibayar, kadang dimarahi dan hampir dipukul karena tidak sesuai gambar. Makanya pola mereka rata-rata berkelompok supaya tidak terjadi seperti itu,” terang Dadang.
Dari sekian banyak PSK yang terjaring dan menjalani BAP, imbuh Dadang, ada yang terpaksa menjalani profesi tersebut karena harus menghidupi anak yang masih balita usai bercerai dengan suaminya. Ada juga yang harus menanggung nafkah untuk orang tuanya disamping untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dan ada juga yang memang ingin mendapatkan uang dengan cara cepat untuk pemenuhan gaya hidup.
BACA JUGA: Tinggalkan Pasangan di Kamar Hotel, Pemuda Kabur saat Razia Pasangan Mesum
“Itu kita bisa nilai dari sepatu, tas, pakaian hingga handphonenya yang keluaran terbaru dan branded,” pungkasnya. (Islah)