Kedua orang tuanya meninggal saat Darma masih berusia 25 tahun. Darman pun bertahan hidup seorang diri dan kini usianya sudah menginjak 35 tahun.
Untuk makan, Darma berprofesi sebagai buru bangunan. Penghasilannya tidak menentu. Dia hanya bekerja ketika ada yang menyuruh atau teman seprofesinya mengajak untuk bekerja bersama.
BACA JUGA: Terancam, 158 Murid SDN Astanamukti Belajar di Bangunan Hampir Ambruk
“Namanya buruh bangunan, kerja ya kalau lagi ada yang ngajak atau ada yang nyuruh,” katanya kepada suaracirebon,com, Kamis (4/8/2022).
Untuk bernaung, Darma menempati rumah peninggalan orang tuanya. Kondisinya sudah reot dan memprihatinkan. Penghasilannya sebagai buruh yang tidak menentu, membuat gubug reotnya tidak pernah diperbaiki.
Jangankan untuk merenovasi rumah, terkadang uang yang didapatkannya untuk makan pun kurang.
“Untuk kebutuhan sehari-hari saja sangat sulit, gimana buat beresin rumah,” kata Darma.
Dinding rumah itu terbuat dari anyaman bambo. Kondisinya sudah rapuh. Bahkan, tiang penyangga atap pun sudah miring tak mampu menahan beban.
Saat hujan turun, air dan angin masuk melalui tembok anyaman bambu dan genting yang bocor. Darma pun selalu dihantui rasa khawatir rumah tersebut ambruk dan menimpanya. Tidurnya tak nyenyak sembari menahan dingin terpaan angin malam seorang diri.
BACA JUGA: 5 Hari Dicari di Hutan Sumurkondang, Pencari Kroto Ditemukan Tewas
“Kalau musim hujan atapnya bocor, jadi takut ambruk, karena kayu penyangga atap banyak yang lapuk,” imbuhnya.
Mimpinya tidak muluk-muluk, Darma hanya ingin rumah penuh kenangan peninggalan orang tuanya tersebut dapat diperbaiki. Tapi apalah daya, penghasilannya tidak cukup untuk itu.
“Saya ingin rumah diperbaiki, jadi saya bisa punya rumah yang layak, mas,” harapnya.
Harapannya belum padam, semoga pemangku kebijakan terketuk hatinya dan memperbaiki gubug reot Darma.
Kuwu Astanamukti, Durohman mengaku, rumah Darma telah diajukan untuk mendapatkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni ( Rutilahu) melalui program Bantuan Bedah Rumah Swadaya (BBRS). Namun, hingga sekarang belum juga ada realisasi.
Ternyata, kondisi serupa tidak hanya dialami Darma. Ada sekitar 41 rumah di Desa Astanamukti yang juga membutuhkan bantuan untuk direnovasi. Dari jumlah tersebut, hanya 12 rumah saja yang direkomendasi untuk mendapat bantuan perbaikan.
BACA JUGA: Makam Pemuda Yatim Piatu di Jamblang Digali, Diotopsi Cari Penyebab Kematian
“Nah, rumah Darma ini adalah salah satunya (yang direkomendasikan mendapat bantuan perbaikan),” jelas Durohman.
Durohman pun berharap, pengajuan Rutilahu yang ada di desanya dapat segera direalisasikan. Sehingga, masyarakat Desa Astanamukti yang mendambakan rumah yang layak dapat terwujud.
“Harapan saya semua pengajuan dapat direalisasikan,” pungkasnya. (Baim)