“Jadi Ngunjung Buyut itu tradisi mengunjungi makam leluhur. Ini merupakan salah satu cara mengenalkan kepada masyarakat yang belum mengetahui sejarah desa,” ujarnya.
Menurut Iman, kegiatan Ngunjung Buyut diisi dengan doa bersama dan membaca tahlil.
“Alhamdulilah acara ngunjung buyut mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Ini menandakan di tengah kemajuan zaman, kebudayaan atau tradisi tetap berdiri tegak dan masih dipertahankan oleh masyarakat,” katanya.
BACA JUGA: Oknum Baznas Mengaku Bukan Kader hanya Simpatisan Partai
Pihaknya juga menjadikan tradisi Ngunjung Buyut sebagai ajang silaturahmi bagi masyarakat Megu Gede.
“Mereka duduk berkumpul berdoa, tahlilan dan tawasulan. Hal ini jelas akan semakin mempererat ukhuwah islamiyah, dengan harapan akan membanguan jalinan persatuan dan kesatuan antara pemerintahan desa dengan masyarakat. Komunikasi juga makin baik dan semakin erat,” pungkasnya. (Vicky)